Bocah SD Dicabuli dan Diancam Bunuh
ARGA MAKMUR, BE - Bocah kelas 1 sekolah dasar (SD), berinisial Fr (7) warga Desa Kali II Kecamatan Arma Jaya, Bengkulu utara (BU) menjadi korban pencabulan. Pelakunya juga anak di bawah umur, berinisial Gb (13) warga Desa Air Merah Kecamatan Arma Jaya. Peristiwa tersebut terjadi Juni 2014 lalu, tapi baru terungkap kemarin (14/2), saat korban didampingi kedua orang tuannya melaporkan kasus tersebut ke BU. Kapolres BU AKBP Hendri H Siregar SIk melalui Kasat Reskrim IPTU Eka Chandra SH didampingi Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Yeni Puspitamembenarkan adanya laporan tersebut. Menerima laporan dari pihak korban, katanya, pihaknya Minggu (15/2) langsung melakukan pemeriksaan terhadap korban di ruang PPA Polres BU. \"Laporannya sudah masuk dan sudah kita terima. Sementara ini korban dan saksi yakni orang tuanya sudah kita periksa,\" ujar Ipda Yeni. Ditambahkannya, dari keterangan korban, kejadian sekitar pukul 13.00 WIB korban hendak bermain di rumah temannya Al (7) yang tak jauh dari rumah korban. Namun saat itu, Al tidak ada di rumahnya. Sehingga korban memilih pulang, dalam perjalanan ke rumahnya tiba-tiba datang Gb menghampiri korban. Entah ada setan apa, tiba-tiba Gb menarik korban ke arah kebun karet tepatnya di belakang rumah Al. Di lokasi itu, pelaku langsung melakukan perbuatan bejat pada korban. \"Korban mengaku ia dicabuli,\" imbuhnya. Peristiwa tersebut diketahui, ketika ibu korban tengah mengajak korban mandi di sungai desa setempat. Sang ibu melihat celana anak perempuannya penuh dengan darah. Curiga dengan hal itu, sang ibu langsung bertanya kepada korban. Sayangnya saat itu korban enggan mengakui apa yang telah terjadi terhadapnya. Korban justru mengatakan jika sebelum mandi korban terjatuh hingga membuat kemaluannya berdarah. Lambat laun kasus itu akhirnya terkuak. Pasalnya dari tingkah laku korban sehari-hari menunjukan ada perubahan. Tak puas dengan hal itu, Sabtu malam (14/2) akhirnya korban mengakui jika sudah dicabuli Gb. Akhir-akhir ini korban sering murung dan manangis. Dari kondisi tersebut, ibu korban meminta korban bercerita, hingga korban mengaku takut diancam akan dibunuh oleh pelaku jika korban menceritakan kejaidan yang dialaminya kepada siapapun. (927)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: