Puluhan Warga Tuntut Pengembalian Tanah

Puluhan Warga Tuntut Pengembalian Tanah

BENGKULU, BE - Puluhan warga masyarakat Desa Renah Semanek dan Renah Lebar Kecamatan Karang Tinggi, menuntut Pemerintah Daerah (Pemda) mengembalikan lahan kepada masyarakat. Lahan yang dituntut warga ada lahan pembangunan komplek perkantoran di dua desa tersebut. Warga menuntut pengembalian 30 persen lahan dari total lahan perkantoran 177 hektar. Puluhan masyarakat tersebut merupakan warga yang menghibahkan tanahnya untuk pembangunan lokasiperkantoran. Sebab dalam perjanjian pembebasan lahan sebelumnya Pemda Bengkulu Tengah berjanji akan mengembalikan 30 persen lahan kepada warga masyarakat. Namun janji tersebut tidak terpenuhi hingga kini. \"Sudah sejak tahun 2010 lalu, kok sampai sekarang belum ada kejelasan. Pemda seperti diam-diam saja tanpa ada gerakan untuk menyelesaikan perkara ini,\" sebut juru bicara warga Amir Mahmud. Dijelaskannya, mereka mendatangi DPRD untuk menanyakan penganggaran untuk pemetaan lahan, dikomplek perkantoran. Tujuannya agar diketahui kejelasannya, mengapa lahan tersebut sampai saat ini belum dimiliki warga masyarakat kedua desa itu. \"Kita belum ada gerakan demo. Disini hanya mempertanyakan kejelasannya saja. Rencana mau menemui wakil rakyat tetapi mereka tidak ada. Ya kita sampaikan persoalan ini ke Sekwan,\" tutur Amir. Sementara itu, Sekretaris DPRD Benteng, Ansyori menjelaskan, laporan yang disampaikan warga itu akan dikomunikasikan kepada anggota DPRD Bengkulu Tengah, setelah para wakil rakyat tersebut usai mengikuti Bimtek di Jakarata. \"Persoalan ini baru bisa kita komunikasi setelah mereka kembali,\" tegas Ansyori. Pemetaan Sudah Selesai Disisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Drs Rachmat Riyanto mengatakan, pemetaan 30 persen lahan untuk warga sudah diselesaikan tahun anggaran 2014. Dan lahan sudah disiapkan untuk dikembalikan kepada warga sesuai dengan jumlah tanah hibah yang telah diberikan masyarakat. \"Tiga puluh persen itu berdasarkan nominal lahan hibah masing-masing warga. Namun untuk jumlah dan ukuran saya tidak tahu. Kita hanya melakukan pemetaan saja,\" elak Riyanto. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: