Sekolah Ambruk Tak Kunjung Direhab
BENTENG, BE - Kerusakan dua ruang belajar MI Sekayun Kecamatan Bang Haji Bengkulu Tengah, sampai saat ini belum lakukan perbaikan. Para siswa tetap melaksanakan proses belajar mengajar secara bergantian karena kekurangan ruang kelas.
Kondisi tersebut sudah terjadi sejak akhir November tahun lalu, setelah ruang kelas MI Sekayun tersebut ambruk diterjang longsor. Musibah itu disebabkan pelapis tebeng dibekalang sekolah tak kuat menahan gerakan tanah karena terus menurus diguyur hujan.
Kepala Kementerian Agama (Kemaneg) Bengkulu Tengah H Ajamalus SH MH, mengatakan. keterlambatan perbaikan dua ruang kelas sekolah swasta dipedalaman itu dikarenakan saat ini Pihak Kementerian Agama pusat, belum menyedikan dana untuk perbaikan. Sekalipun sudah melakukan pengecekan kelokasi sekolah. \"Karena terjadinya diakhir tahun jadi Kementerian Agama belum dapat menganggarkan di APBN lalu. Tetapi kan semua sudah dilaporkan dan telah diperiksa pihak Dirjen, kemungkinan dianggarkan dalam APBN Perubahan nanti,\" ungkap Ajamalus.
Dikatakan Ajamalus, untuk sementara ini pihak terus berupaya mengumpulkan bantuan. Baik dana maupun peralatan untuk perbaikan bangunan sekolah madrasah satu-satunya di Kecamatan Bang Haji tersebut. Pihak Kemenag telah menjalin komunikan dengan tiga perusahan disekitar lokasi sekolah diantaran PT RAA (Perkebunan), PT Bio Nusantara dan PT Ratu Samban Mining. Perusahaan itu diminta mengeluarkan dana CSR untuk perbaikan gedung sekolah. \"Untuk sementara ini PT RAA sudah menggelontarkan dana Rp 25 juta, dan Bio Nusantara sudah menyatakan kesedian untuk membantu penyedian alat berat guna mengangkut material longsor,\" ujar Ajamalus.
Menurut Ajamalus, pihak Kementerian Agama hanya menyediakan dana untuk pembangunan gedung sekolah. Sehingga pihaknya sangat mengaharapkan bantuan pihak lain untuk melakukan perbaikan lokasi sekolah, agar dapat segera dibangun gedung baru.
Disisi lainya Kepala Desa Bang Haji Kasman mengatakan selama ini para siswa yang belajar disekolah MI Sekayun, selalu dihantui rasa takut. Pasalnya sewaktu-waktu longsor dapat kembali terjadi, dan menghancurkan bangunan lebih banyak mengingat lokasi sekolah tersebut berada dipinggiran tebing. \"Kondisi saat ini terus menerus hujan, bisa saja nanti terjadi longsor lagi,\" katanya. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: