Dewan Pantau Harga Sembako

Dewan Pantau Harga Sembako

KEPAHIANG, BE - Anggota Komisi II DPRD Kepahiang kemarin (21/1) memantau harga sembilan bahan pokok (Sembako) dan tarif angkot. Hal tersebut dilakukan pasca penerapan harga baru Bahan Bakar Minyak (BBM). Menariknya, para anggota dewan berjalan dengan berkeliling area pasar pagi Kepahiang dan terminal Kepahiang. \"Kita memantau langsung harga Sembako di Pasar agar data yang diberikan oleh pihak Disperindag kepada kita bisa dibandingkan dengan data riil dilapangan,\" ujar Ketua Komisi II DPRD Kepahiang Supianto SE. Dikatakannya, sejauh ini beberapa harga Sembako belum mengalami penurunan harga yang berarti, padahal menurutnya harga BBM sebagai tolak ukur kenaikan harga Sembako sudah turun. \"Dari pemantauan kita, harga Sembako masih banyak yang belum turun. Hal ini harus menjadi pemantauan dari pihak Disperindag nantinya,\" katanya. Diketahui, harga beras lokal dari Pasmah, Lebong dan Kepahiang tidak berubah, Rp 9.500 per kg. Beras Lampung Jawa Rp 9.400 per Kg, beras asalan Rp 8.500 per Kg, minyak goreng curah Rp 11.000 per Kg, gula pasir Rp 10.000 per Kg, ayam potong dari Rp 30.000 naik Rp 32.000, daging sapi masih normal Rp 90 ribu sampai Rp 95 ribu per kilo, bawang merah Rp 20 ribu per Kg, bawang  putih Rp 15 ribu per Kg, cabe keriting dari Rp 70 ribu Rp 40 ribu, cabe biasa Rp 60 ribu per kg turun menjadi Rp 30 ribu per kg, cabe rawit hijau Rp 35 ribu per kg, telur naik dari Rp 1.150 per butir menjadi Rp 1.250 per butir. Terpisah Sekretaris Disperindag dan UKM Kepahiang Mukhtar Yatib SPd menyampaikan dengan belum adanya penurunan harga Sembako pasca turunya harga BBM saat ini, pihaknya belum akan mengupayakan operasi pasar (OP). \"Kondisi harga dipasaran saat ini masih terbilang normal sehingga belum memungkinkan untuk kita lakukan OP,\" jelasnya. Pada bagian lain, Komisi II DPRD Kepahiang juga memantau tarif angkutan kota (angkot) di Kepahiang. Pasalnya sampai dengan saat ini belum ada aturan baku soal tarif angkot di Kepahiang. \"Pantaun kita 2 bulan terakhir sudah 2 kali harga BBM turun, tapi sampai saat ini belum ada SK mengenai tarif angkot yang baru. Meski begitu disebagian jurusan sudah ada angkutan yang menurunkan tarifnya, kedepan harapan kita tarif angkot tidak kaku karena harga BBM fluktuatif,\" ujar anggota Komisi II Eko Guntoro. Dikatakannya, saat ini untuk ongkos angkutan jurusan Kepahiang-Batu Bandung juga belum turun, padahal harga BBM sudah turun. \"BBM naik kemarin ongkos naik 100 persen dari Rp 5.000 jadi Rp 1.0000 tapi sampai kini meski harga BBM turun ongkos belum turun, kami minta Dishub dapat menindak lanjuti dan kedepan soal tarif agar cepat direspon\" tambah Eko diamini Nurwito dan Wansyah. (505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: