Siswa Rabbani Aksi Cuci Tangan Serentak
BENGKULU, BE - Puluhan siswa Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) dan Pendidikan Anak Usia Dini (Paudni) yang berada dibawah Yayasan Ma\'had Rabbani menggelar aksi cuci tangan serentak di sekolahnya. Acara ini dalam rangka memperingati Hari Cuci Tangan Sedunia, yang digelar Tim Pembina PKK Provinsi Bengkulu, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan, Pemberdayaan Perempuan dan Dinas Pendidikan provinsi Bengkulu serta perushaan Unilever. Dalam kesempatan itu, puluhan siswa secara serentak mempraktikkan mencuci tangan di halaman sekolah dengan air yang mengalir. Kegiatan ini dikomandoi oleh Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Hj Honiarty Junaidi Hamsyah. Ia memandu secara bergantian baik siswa SD maupun anak Paudni cara mencuci tangan yang benar.
Dalam sambutannya, Honiarty mengatakan, cuci tangan pakai sabun (CTPS) merupakan salah satu faktor yang bisa menurunkan angka warga yang sakit, yakni Diare dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). \'\'Berdasarkan data masyarakat Indonesia,respon masyarakat terhadap mencuci tangan masih sangat rendah, indeks pembangunan kesehatan masyarakat pada tahun 2010 menunjukkan persentase yang memenuhi kriteria prilaku hidup bersih dengan kategori baik hanya 44,9 persen, proporsi rumah tangga dengan PHBS baik hanya 38,7 persen,\'\' kata Honiarty.
Didukung dengan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2007 ditemukan persentase 34 persen kejadian ISPA dan 16 persen Diare, dan itu terjadi pada anak usia 1-4 tahun.
\"Hal ini menunjukkan perlunya perhatian berkesinambungan terhadap upaya pencegahan terutama terhadap anak-anak, \" pesannya.
Masih menurut Honiarty, gerakan yang bertemakan, \'Tangan Bersih Generasi Sehat\" itu bertujuan untuk memperbaiki sanitasi yang akan membawa dampak positif terhadap pertumbuhan anak-anak. Pelaksanaan kegiatan cuci tangan sedunia dilakukan di sekolah karena sekolah terlibat aktif dalam menyampaikan pesan CTPS kepada masyarakat luas.
\"Selama ini 50 persen anak hidup dalam akses keluarga kurang baik, dan anak selalu menjadi pihak yang paling rentan terhadap penyakit, padahal anak-anak merupakan aset bangsa yang paling berperan untuk generasi yang akan datang,\" tukas istri Gubernur Junaidi Hamsyah ini.
Ditambahkannya, Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) diharapkan bisa menghilangkan atau menurunkan penyakit yang ditimbulkan dari kedua faktor tersebut, prilaku CTPS juga untuk mencengah penyebaran penyakt menular seperti, Diare, ISPA, Flu Burung. Walaupuncuci tangan sudah dipahami masyarakat secara luas, namun praktiknya masuk belum banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. CPTS perlu dilakukan dengan konsisten dan secara kontinyu, sehingga prilaku CTPS ini efektif untuk upaya pencegahan dalam jangka pendek. Tindakan preventif ini dipandang paling strategis untuk mengurangi penyakit. Diharapkan CTPS ini memotivasi anak untuk terus melakukannya dan digalakkan untuk menjadi gaya hidup sehari-hari,\" pesannya.
Aksi CTSP, menurut penelitian bisa menurunkan angka kesakitan 80 persen penyakit dapat dihindari. Ia mengajak agar CTPS dapat dilaksanakan dan menjadi tradisi atau kebiasaan yang tumbuh dan mengakar dalam kehidupan sehari-hari.
Disisi lain, Kepala SDIT Ma\'had Rabbani, Wahyudi Putra, SPd sangat mengapresiasi kegiatan TP PKK tersebut. Apalagi kegiatannya bernuansa internasional, selaras dengan program religius di sekolahnya, dan menjaga kebersihan yang memang merupakan kewajiban dan cermin keimanan seseorang.
\"Barang siapa yang menjaga kebersihan, maka iapun akan menjaga keimananya,\" pesan Wahyudi mengakhiri. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: