Disperindagkop Provinsi Bengkulu Rancang OP

Disperindagkop Provinsi Bengkulu Rancang OP

BENGKULU, BE - Mengantisipasi kenaikan sembilan bahan pokok (Sembako) menjelang kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Provinsi Bengkulu melakukan pengawasan ketat terhadap distributor Sembako.  Jika kenaikan dinilai sudah diatas kewajaran, Disperindagkop pun akan menggelar operasi pasar (OP) untuk menstabilkan harga.

\"Kita mengantisipasi harga Sembako naik lebih dulu dibandingkan BBM dengan melakukan pengawasan terhadap distributor. Selain itu kami juga mengawasi penjualan  di pasaran,\" kata Kadisperindagkop Provinsi Bengkulu, Rudi Perdana, kemarin.

Ia menegaskan bahwa harga Sembako tidak boleh lebih dulu naik dibandingkan BBM, sebab pemerintah tidak mengatur kenaikan Sembako, yang ditentukan hanya kenaikan BBM dan waktunya pun jelas.  \"Sembako tidak boleh dinaikkan sepihak oleh distributor atau pedagang sebelum harga BBM naik, jika nanti ada kedapatan menaikkan Sembako lebih awal akan ada sanksinya,\" ujarnya.

Kendati demikian, Rudi mengaku hingga kemarin (4/11) harga Sembako lainnya masih stabil seperti sebelumnya.  Hanya yang mengalami kenaikan adalah cabai yang menembus angka Rp 60 ribu per kg, itupun dianggapnya masih wajar dan belum begitu tinggi karena sangat bergantung kepada stok yang tersedia dan tingkat kebutuhan.   \"Kalau cabai tidak bisa dijadikan potokan, karena harganya memang naik turun,\" bebernya.

Terkait rencana operasi pasar, Rudi mengaku pihaknya masih menunggu Bulog Bengkulu, karena Bulog memiliki persediaan beras, gula dan sejumlah Sembako lainnya.

\"Kita lihat dulu, kalau harga barang-barang mulai melambung baru kita gelar operasi pasar.  Kalau harganya masih normal seperti ini, kemungkinan kita belum akan melakukan operasi pasar,\" terangnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan Sembako atau kebutuhan lainnya, Rudi mengimbau agar pada pedagang dan distibutor untuk tidak menaikkan harga sepihak dan tidak pulo menyetok barang dalam jumlah besar.  Jika dilakukan penyetokan, barang akan langka dan secara otomatis harga pun akan ikut naik.

\"Kami imbau pedagang jangan memanfaatkan kesempatan, karena dampaknya tidak baik bagi masyarakat kita,\" tukasnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Arsop Dewana SE meminta pemerintah responsif terhadap persoalan yang terjadi. Artinya, Pemerintah langsung melakukan langkah-langkah untuk menekakan agar harga tidak melambung tinggi.

\"Pemerintah jangan hanya menunggu, tapi turun ke pasar lihat langsung harga Sembako saat ini. Sebab informasi yang kami terima, harga sudah mulai berangkak naik.  Jika ini dibiarkan, maka akan menjadi masalah besar, mengingat harga Sembako jika sudah naik, maka sulit diturunkan,\" ungkapnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: