Usir Wartawan, Plh Sekwan Minta Maaf
BENGKULU, BE - Pelaksana tugas harian (Plh) Sekretaris DPRD Provinsi Bengkulu, Drs Mukhlis kemarin siang (18/9), menyampaikan permohonan maaf terkait insiden pengusiran wartawan yang dilakukan Plt Kabag Humas Sekretariat Dewan, Bachrin SH, Selasa (16/9) kemarin. Menurut Mukhlis, kejadian tersebut hanya kesalahpahaman belaka, karena pihaknya menilai rapat tersebut memang tertutup yang dibuktikan dengan tidak diundangnya pihak eksekutif dan unsur Forum Koordinasi Pemerintah Provinsi Bengkulu (FKPD). \"Kami menyampaikan permohonan maaf atas kesalahpahaman ini, mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kami sehingga tidak terulang lagi dimasa yang akan datang dan kami dengan media dapat menjalin hubungan yang lebih baik lagi,\" kata Mukhlis didampingi Plt Kabag Humas, Bachrin. Mukhlis mengungkapkan, pihaknya pun sempat bingung memahami apakah rapat tersebut terbuka atau tertutup, karena kalau dikatakan tertutup agendanya hanya pengesahan fraksi-fraksi dan pembentukan Panitia Khusus (Pansus) tata tertib dan kode etik dewan. Namun bila dikatakan terbuka, yang hadir hanya internal sekretariat DPRD, sedangkan pihak pemerintah tidak diundang. \"Baru pertama kali ini rapat paripurna yang tidak mengundangkan eksekutif, jadi kami juga bingung karena berdasarkan hasil diskusi kami dengan pimpinan sementara, rapat tersebut merupakan rapat lanjutan yang digelar di ruang rapat pimpinan DPRD yang sebelumnya memang berlangsung tertutup,\" terangnya. Kendati begitu, Mukhlis juga menyayangkan bahwa pintu tidak dijaga oleh pihaknya dan tidak diberi rambu-rambu bahwa rapat berjalan tertutup, sehingga wartawan yang mengira itu paripurna terbuka langsung memasuki ruangan. Namun naasnya, ketika baru sampai di dalam ruangan langsung diusir oleh Plt Kabag Humas dengan dalih rapat tertutup sehingga tidak boleh diliput oleh media. \"Saya memahami perasaan kawan-kawan wartawan, mungkin tersinggung karena mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan. Karena itu sekali lagi saya mohon maaf dan mudah-mudahan kawan-kawan wartawan mau memaafkan kami, karena media adalah partner kami,\" sampainya. Tidak hanya itu, Mukhlis pun menyatakan bahwa ia akan menyampaikan persoalan tersebut kepada Ketua DPRD Sementara, Ihsan Fajri dalam waktu dekat ini. Pasalnya, Ihsan Fajri mengaku bahwa rapat tersebut sama sekali tidak tertutup karena tidak membahas hal-hal yang bersifat rahasia. Bahkan Ihsan Fajri pun sempat terkejut mendengarkan adanya pengusiran wartawan tersebut. \"Sekarang Pak Ketua dan anggota DPRD lainnya tengah melaksanakan dinas luar, setelah pulang nanti akan sampaikan kepadanya bahwa masalah ini hanya miss komunikasi saja dan tidak ada maksud lain-lain dari Plt Kabag Humas DPRD,\" terangnya. Di sisi lain, Plt Sekda Provinsi Bengkulu, Drs H Sumardi MM juga menyayangkan perlakuan yang kurang pantas terhadap wartawan tersebut. Menurutnya, paripurna tidak ada yang ditutup-tutupi karena publik harus mengetahuinya. \"Itu kan baru sidang paripurna perdana, semestinya buka selebar-lebarnya agar publik tahu bahwa DPRD yang baru sudah mulai bekerja. Harusnya, Plt Kabag Humas itu tanyakan dulu kepada pimpinan dewan, apakah rapat tersebut tertutup atau terbuka. Kalau terbuka, ya kenapa ditutup-tutupinya,\" sesalnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: