Penyebab Kebakaran Disengaja?
BENGKULU, BE - Kalangan mahasiswa IAIN yang tegabung dalam Gerakan Mahasiswa Pencinta Alam (Gempa) mencurigai penyebab kebakaran 4 ruangan di gedung IAIN bukan karena korsleting listrik. Kecurigaan mahasiswa dikarenakan sampai saat ini tidak dilakukannya olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh aparat kepolisian, padahal olah TKP penting untuk memastikan penyebab amukan si jago merah yang meluluhlantahkan sekretariat Gempa dan Pramuka tersebut. Ketua Umum (Ketum) Gempa, Rocky Noprizal menjelaskan, saat kebakaran berlangsung sekretariat Gempa dalam kondisi kosong. Sementara di gedung tersebut ada 6 orang anggota pramuka, namun tidak ada satupun yang mengetahui titik api, padahal malam kejadian para mahasiswa tersebut masih belum tertidur. \"Sekitar pukul 10.00 WIB lewat anggota pramuka masih nonton. Tidak mungkin dengan kondisi sekretariat yang berdekatan tersebut titik api tidak diketahui oleh anggota pramuka, mereka menyadari kebakaran setalah api membesar dan menghanguskan seluruh bangunan,\" cetus Rocky. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) ini menuturkan, terlebih lagi tidak ada anggota pramuka tersebut yang memberitahukan anggota Gempa terkait dengan kondisi kebakaran yang menghanguskan seluruh perlengkapan mahasiswa pencita alam. \"Pada malam kejadian ada anggota Polres datang ke lokasi dan sudah berembuk dengan kami akan melakukan olah TKP jam 8 pagi, kami tunggu ternyata dari pihak Polres tidak jadi olah TKP, sehingga jadi pertanyaan besar bagi kami mengapa tidak jadi di olah TKP kejadian seperti ini,\" sebutnya di lokasi kebakaran, kemarin. Menurut Rocky, sebelum terjadi kebarakan pihak kampus telah memiliki wacana untuk membangun gedung baru disekitaran lahan gedung yang hangus terbakar. Sehingga mahasiswa Gempa curiga adanya unsur kesengajaan dalam kebakaran tersebut. \"Kami sudah hubungi pihak Rektor bila lokasi ini akan dibangun gedung dan area parkir. Master plan ada di bagian perencanaan,\" sebutnya. Dikatakan Rocky, wacana bangunan tua yang ditempati sebagai sekretariat Gempa serta gudang tersebut sudah sangat lama ingin dirobohkan tetapi karena masih ada mahasiswa menghuni gedung, sehingga selalu dilakukan penguluran. \"Sampai saat ini dari atas belum ada tindak lanjut untuk penempatan sekretariat Gempa, pihak kampus belum ada membicarakan itu,\" tuturnya. Mahasiswa Mengada-ada Sementara itu Wakil Rektor I Drs H Zulkarnain S MAg mengatakan, kecurigaan mahasiswa yang tergabung di dalam organisasi Gempa tersebut tidak bealasan. Sebab tidak mungkin pihak kampus akan membakar bangunan sendiri untuk membangun sebuah gedung baru. \"Ah gak ada itu, hanya mengada-ada saja. Terlalu kecil urusan kalau mau bangun gedung, gak perlu dibakar cukup diberi tahu saja mereka,\" ucap Zulkarnain di ruang kerjanya kemarin (13/8). Dia mengakui bila adanya wacana pembangunan gedung baru serta lokasi parkir khusus kendaraan di lingkungan kampus IAIN. Tetapi Warek I yang membidangan akademik mengakui belum ditetapkan lokasi pembangunan tempat pakir tersebut, dan tidak diwacanakan di lokasi kebakaran seperti yang dicurigai oleh mahasiswa. \"Dugaan penyebab kebakaran karena arus pendek listrik, sebab sumber api dari dalam sekretariat Gempa karena sedang kosong. Terlalu kecil mau bangun gedung dengan dibakar-bakar, dia mengada-ada saja,\" kata Zulkarnain. Bahkan Zulkarnain menuding Gempa ingin menunjukan ego masing-masing agar diketahui memiliki program-program bagus. Terkait dengan olah TKP di lokasi kebakaran, Zulkarnain mengaku belum mendapat laporan dari pihak Humas sehingga tidak mengetahui dilakukan olah TKP atau tidak. \"Kita belum ada tempat untuk ormawa (UKM), sebab kita juga terkendala dana untuk pembangunan gedung,\" ujarnya. Untuk diketahui, Minggu malam (10/8) sekitar pukul 22.40 WIB amukan si jago merah meludeskan 4 bangunan gedung di komplek kampus IAIN. Saat kebakaran berlangsung enam mahasiswa yaitu Ira, Hazbullah, Frengky Fuad, Romani serta Indra mahasiswa jurusan Bahasa Inggris tengah berada di sekretariat Pramuka. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran tersebut, karena para mahasiswa cepat menyadari kebarakan dan langsung menyelamatkan diri serta beberapa barang-barang di dalam sekretariat. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: