Kasus Malaria Turun

Kasus Malaria Turun

MUKOMUKO, BE – Sejak bulan Januari hinga Juli 2014, jumlah kasus malaria yang menyerang masyarakat Kabupaten Mukomuko, mengalami penurunan. Januari hingga Juli 2014 sebanyak 493 orang. Sedangkan  pada periode yang sama pada tahun 2013 lalu sebanyak 548 orang.   “ Ada penurunan jika dibandingkan pada periode yang sama pada tahun lalu,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten, Noviar Zen melalui Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Madri. Pada tahun 2013 lalu, sebanyak 1.052 orang  yang positif terserang  malaria. Dan, tidak menutup kemungkinan jumlahnya akan semakin menurun hingga akhir  Desember 2014 mendatang. Diprediksi turunnya penderita  malaria tahun 2014 , selain semakin  banyak petugas medis khusus di laboratorium puskesmas yang dapat mendeteksi parasit sumber  penyakit tersebut. Tingkat kesadaran masyarakat mulai cukup tinggi dalam memperhatikan  kesehatan  dan prilaku akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Baik itu diluar dan dalam  rumah maupun dilingkungan sekitar.  Karena pencegahan penyakit malaria yang lebih optimal  adalah  dengan cara menjaga prilaku hidup bersih dan sehat  (PHBS). Sehingga lebih mampu   untuk mengurangi jumlah jentik nyamuk malaria. “ Tahun lalu  hanya dua orang yang dapat pelatihan mikropis malaria, tahun ini mencapai 20 orang sehingga mereka dapat membantu  pencegahan penyakit tersebut,” tutupnya. Sementara itu untuk mendukung  dalam program  pencegahan malaria, Kabupaten Mukomuko, pada tahun ini mendapatkan bantuan sebanyak  23.100 lembar kelambu dari Global Fund atau (GF).  \"Kelambu akan dibagikan segera kepada  masyarakat,” ujar Petugas Monitoring dan Evaluasi Global Fund Dinas Kesehatan Kabupaten, Ruli  Herlindo. Pembagian kelambu itu diutamakan bagi warga di wilayah endemis tinggi penyakit  malaria, berdasarkan rekap kasus malaria tahun 2013. Berdasarkan Anual Parasit Insiden (API),  yang paling difokus menerima bantuan kelambu itu adalah warga diwilayah  Kecamatan Teramang Jaya.  \" Desa –desa yang berada diwilayah kecamatan itu hampir 100 persen akan mendapatkan pembagian kelambu. Kecuali Desa Lubuk Selandak yang tidak ada kasus malaria,\" bebernya. Warga yang wilayahnya tinggi kasus malaria akan menerima lebih banyak kelambu. Masing-masing kepala keluarga menerima dua lembar kelambu. Dari 148 desa dan 3 kelurahan, 43 desa/kelurahan tercatat tinggi kasus malaria. “ 105 desa lainnya juga akan diberikan bantuan kelambu. Jumlahnya satu lembar/  kepala keluarga. Dan, yang diutamakan seperti ibu hamil dan ada bayi serta anak-anak,” lanjutnya. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: