Sekkab: Masyarakat Ingin Masjid Agung
KEPAHIANG, BE - Sekkab Drs H Hazairin A Kadir MM angkat bicara soal polemik rencana pembangunan masjid Agung Al Amin di lokasi lahan SPPN Kelobak Kepahiang yang tak kunjung teralisasi. Dikatakannya, ada unsur lain di balik tidak kunjung dieralisasikannya pembangunan masjid Agung ini. \"Saya kira ada unsur lain dalam kasus ini, karena proses hibah sudah disetujui kok malah sewaktu akan dibangun malah dihambat,\" ujar Sekkab sewaktu membuka lomba rabana dan da\'i cilik tingkat Kabupaten Kepahiang di lapangan taman Santoso kemarin. Dikatakannya, sejauh ini seluruh elemen masyarakat Kepahiang menyetujui pembangunan masjid agung ini. Apalagi sejak menjadi Kabupaten sejak 2004 lalu sampai dengan saat ini Kepahiang belum memiliki masjid kebanggaan. \"Saya yakin seluruh elemen masyarakat mendukung pembangunan masjid agung ini, karena Kabupaten kita memang butuh masjid,\" jelasnya. Menurutnya, dengan adanya masjid agung, maka Kabupaten Kepahiang tidak akan kalah dengan daerah lainnya baik di Provinsi Bengkulu dan di Indonesia. Hal ini lantaran potensi sumber daya manusia (SDM) khususnya dalam bidang keagamaan sangat handal. \"Kita memiliki SDA dibidang pengetahuan agama, sehingga pastinya potensi didaerah Kepayang tidak akan kalah dengan daerah lain,\" tegasnya. Lebih jauh disampaikannya, jika Provinsi Bengkulu memiliki masjid kebanggaan berupa masjid raya, maka sudah selayaknya Kabupaten Kepahiang juga memiliki masjid agung. Sehingga rencana pembangunan masjid Agung Al Amin ini sudah seharusnya didukung oleh semua pihak termasuk gubernur Bengkulu. \"Kalau tingkat kabupaten kan namanya masjid agung dan kalau tingkat Provinsi namanya masjid raya. Harapan kami masjid agung di Kepahiang ini segera direalisasikan pembangunanya,\" tandasnya. Terpisah, Sekretaris Pembangunan Masjid Agung Al Amin Kepahiang Drs H Saukani menyampaikan sebenarnya tidak ada alasan lagi tidak direalisasikannya pembangunan masjid Agung ini. Menurutnya, terhambatnya pembangunan masjid Agung ini lantaran ada oknum yang tidak ingin Kepahiang menjadi maju dan terdepan di Provinsi Bengkulu. \"Bagaimana tidak pembangunan masjid ini kita anggarkan sebesar Rp 350 miliar, jauh besaran anggaran dari pembangunan masjid kubah emas yang hanya Rp 150 juta saja. Seharusnya pembangunan masjid ini harus didukung bukanya dihalang-halangi,\" jelasnya. (505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: