2015, Produksi Kopi Meningkat

2015, Produksi Kopi Meningkat

TEBAT KARAI, BE - Produksi kopi  menurun drastis dimusim panen tahun 2014 ini, diperkirakan banyak petani akan meningkat pada musim panen tahun 2015 mendatang. Perkiraan itu berdasarkan siklus produksi kopi  mengalami kenaikan dan penurunan disetiap tahunnya. Petani desa Tertik Kecamatan Tebat Karai Novin Marosi (42) sudah memperkirakan terjadinya kenaikan produksi kopi pada tahun 2015. Bahkan kenaikan tersebut akan mencapai 200 persen dari hasil yang diperolehnya di tahun ini. \"Seperti biasanya, jika produksi menurun di  musim kali ini, maka tahun mendatang akan meningkat. Itu dapat kita lihat dari hasil yang kami peroleh dari tahun ketahunnya, dimana selalu ada penurunan dan peningkatan,\" ujar Novin. Dikatakannya, perkiraan peningkatan produksi komoditi kopi ini sudah ditunjukkan dari banyaknya bunga kopi mendekati akhir tahun ini. Yang mana bunga tersebut selanjutnya akan disusul dengan bakal buah kopi. \"Terkadang memang sulit untuk menerka hasil buah kopi dari bunga maupun bakal buah kopi itu. Tapi jika berpegang pada pengalaman yang sudah-sudah. Maka kita sangat yakin sekali, jika produksi kopi tahun depannya akan meningkat jauh dari hasil yang kita peroleh ditahun ini. Untuk perbandingan saja, jika kita ditahun ini berhasil mengumpulkan 1 ton biji kopi, maka kedepannya akan mencapai 2 ton lebih,\" terangnya. Menurutnya, meskipun demikian, perawatan tanaman kopi tetaplah harus tetap perhatikan oleh petani. Karena dengan terabaikannya perawatan tanaman kopi, otomatis akan dapat mempengaruhi hasil kopi yang diperkirakan sebelumnya. \"Perawatan tetap harus. Jika perlu dilakukan sejak awal atau setelah panen dilakukan,\" tandasnya. Sementara, toke kopi Pasar Kepahiang H Nata menyampaikan hasil produksi kopi di Kepahiang tahun 2014 ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini juga terjadi didaerah lain yang merupakan sentra penghasil kopi. \"Penurunan kopi ditahun ini terjadi hampir diseluruh dunia, artinya daerah lain juga produksinya menurun. Akan tetapi kebutuhan kopi dunia tetap stabil sehingga harga kopi juga tetap stabil diatas Rp 16 ribu perkilogramnya,\" jelasnya.(505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: