Pengamanan Pilpres Ekstra
BENGKULU, BE - Pemilihan Presiden (Pilpres) yang akan berlangsung besok, 9 Juli 2014 mendapat pengamanan ekstra dari kepolisian dan TNI. Setidaknya 3700 personel yang terdiri dari dari polisi dan TNI akan dikerahkan langsung ke tempat pemungutan suara. Untuk memantapkan persiapan pengamanan Pilpres tersebut, kemarin pagi (7/7) dilakukan upacara gelar pasukan di depan Makorem 041 Gamas Bengkulu dengan inspektur upacara Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah. Dalam upacara yang dihadiri Forum Koordinasi Pemerintah Daerah (FKPD) Provinsi Bengkulu dan Ketua PWI Bengkulu Sukatno SPd ini, gubernur meminta anggota polri dan TNI menjalankan tugasnya sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan. \"Saya berharap personel pengamanan menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya, sehingga pilpres kali ini akan berjalan dengan tertib, aman dan lancar,\" kata gubernur. Sementara itu, Komandan Korem 041 Gamas Kol Inf Achmad Sudarsono SIP saat diwawancarai mengatakan, pada pilpres kali ini pihaknya menurunkan personel sebanyak 450 orang. Jumlah tersebut bergabung dengan pihak kepolisian membantu melakukan pengamanan. \"Kita sudah ditentukan dari pusat, jumlahnya 450 orang. Jumlat tersebut melekat ke polisi,\" katanya. Selain itu, semuanya diintruksi untuk siaga satu, yakni tidak boleh kemana-kemana. Jika sewaktu-waktu dibutuhkan tambahan personel, maka personel yang siaga itulah yang akan diturunkan. \"Selain 450 itu akan siaga 1. Mereka tidak boleh kemana-kemana, sehingga jika 450 orang masih kurang maka akan dilakukan penambahahan,\" terangnya. Danrem mengaku, untuk pengamanan logistik tidak masalah di Provinsi Bengkulu. Karena tidak ada daerah yang sulit terjangkau dan rawan konflik. \"Untuk pengamanan logistik, di Bengkulu ini semua wilayahnya mudah dijangkau, termasuk di Enggano tidak ada kendala,\" bebernya. Jika ada kerusuhan, Danrem mengaku pihaknya sebagai memperkuat kepolisian akan melakukan tindakan pencegahan. Jika tindakan itu tidak berhasil, dan polisi sudah turun, maka baru anggota TNI dikerahkan. Di bagian lain, Kapolda Bengkulu Brigjen Pol Tatang Somantri MH mengungkapkan, selain 3700 diturunkan, sisanya masih cukup banyak yang di-stanby-kan di Mapolda dan Mapolres kabupaten/kota se Provinsi Bengkulu. \"Untuk titik kerawanan, kita sudah menentukan daerah yang rawan satu dan dua. Daerah rawan satu itu pengamanannya berbeda,\" singkatnya. Senada diungkapkan Karo Ops Polda Kombes Pol Drs Jhonny Siahaan SH MH Personil gabungan Polda dan Polres Jajaran tersebut bertugas untuk menjaga kondisi keamanan dan kenyamanan dilingkungan TPS (Tempat Pemungutan Suara), Markas Keopilisian serperiti Mako Polda, Mako Brimob, dan Mako Polres di seluruh daerah. \"Untuk pengamanan Mako kita kerahkan anggota sebanyak 2038 personel siaga di Mako Polda, Polres dan Brimob,\" jelas Karo Ops. Dikatakan Karo Ops, setiap Polres juga disiagakan personel dengan rincian Polres Kota Bengkulu sebanyak 514 personel di Mako Brimob, Polres Bengkulu 362 personel, Rejang Lebong 521 personel, Bengkulu Utara 370 personel, Bengkulu Selatan 188 personel, Seluma 167 personel, Kepahiang 182 personel, Lebong 144 personel, Kaur 188 personel dan Mukomuko 186 personel. \"Untuk pengamanan Mako totalnya sebanyak 2.038 personel, mereka standby di Markas Komando,\" kata Jhonny Siahaan. Selain mengamankan Markas Komando, personil Polda yang diturunkan juga ditugakan untuk berpatroli dan berjaga di setiap TPS di masing-masing kabupaten. Setidaknya sebanyak 1.138 personel diterjukan Polda Bengkulu untuk menjaga kemanan dan ketertiban tempat pencoblosan. \"Di Kota saja, pengamanan TPS 191 personel, KPU 31 personel (Kota dan Provinsi), Bawaslu 31 personel serta stand by di Polres 371 personel,\" tuturnya. Setiap personel yang diturunkan ke lapangan tidak mengenakan senjata api, menggenakan seragam dinas dan berjaga di sekitaran lokasi pemungutan suara gana mengantisipasi gangguan-gangguan kemanan yang dapat mengacaukan pesta demokrasi di Provinsi Bengkulu. (320/400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: