Dua Desa Persoalkan Ibukota
BENTENG, BE - Rencana pemekaran 10 desa Kecamatan Pondok Kelapa, Pondok Kubang, Pematang Tiga dan Bang Haji yang akan membentuk kecamatan Talang Boseng mengambang. Sebab, ada 2 desa yakni, Kota Titik Pematang Tiga dan Talang Panjang Bang Haji menolak ibukota Kecamatan di Talang Boseng. Kedua desa ini hanya setuju bila Desa Kembang Ayun yang ditetapkan sebagai pusat dan nama ibukota kecamatan. Tokoh masyarakat Talang Boseng, Lukman menjelaskan, pemekaran kecamatan ini sudah lama dirancang. Baru saja mau membentuk tim presidium, adanya penolakan 2 desa sehingga pengusulan pemekaran kecamatan itu terhambat. “Tim dan tokoh masyarakat masih harus menyamakan pendapat. Ada 2 pusat ibukota diusulkan, tentunya tidak bisa gegabah memutuskannya,” katanya. Sementara 8 desa lainnya, Desa Genting Kecamatan Bang Haji, Bintang Selatan, Sidodadi, Sidorejo, Talang Boseng, Pagar Dewa, Kembang Ayun Kecamatan Pondok Kelapa dan Desa Linggar Galing Kecamatan Pondok Kubang sejak awal lebih memilih desa yang berada di tengah-tengah di antara 10 desa ini di Talang Boseng. Bahkan pemekaran dari kecamatan induk ini berawal dari 8 kepala desa ini. Tokoh masyarakat Talang Boseng, Lukman menjelaskan, pemekaran kecamatan ini sudah lama dirancang. Namun, baru saja mau membentuk tim presidium, ada penolakan 2 desa itu, sehingga pengusulan pemekaran kecamatan itu terhambat. “Tim dan tokoh masyarakat masih harus menyamakan pendapat. Ada 2 pusat ibukota diusulkan, tentunya tidak bisa gegabah memutuskannya,” katanya. Menurut Lukman, segera dilaksanakan pertemuan lanjutan untuk memutuskan kota kecamatan dalam waktu dekat. Mengingat pemekaran kecamatan itu perlu dilaksanakan dan harus diputuskan sebelum berakhir tahun anggaran 2014. “Dampak pembangunan tak merata beberapa tahun terakhir, warga dan kepala desa minta dimekarkan. Agar tahun 2015 jadi prioritas,” katanya. Alasan lain kata Lukman, beberapa warga mengeluh dan resah, karena sangat jauh dari ibukota. Misalnya Linggal Galing berada di pelosok Kecamatan Pondok Kubang, padahal geografisnya wilayah sangat dekat Pondok Kelapa. “Ada beberapa desa pelosok harus menempuk puluhan kilo untuk berhubungan ke pihak kecamatan, warga yang banyak keberatan hal ini,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Desa Linggar Galing, Saparmandi membenarkan adanya kendala dalam pembahasan pemekaran Kecamatan Talang Boseng. Dari 10 desa ada 8 desa memilih Talang Boseng sebagai pusat ibukota, dan ada 2 desa menolak. Beberapa alternatif yang diajukan, bisa jadi ibukota di desa Kembang Ayun atau tetap di Talang Boseng. Terpisah Asisten I Pemda Benteng, Zamzami Syafei, S.Ip mendukung rencana pemekaran kecamatan di Benteng. Mengingat beberapa kecamatan sudah banyak desa-desa yang jauh dari pusat ibukota dan pemekaran solusi pengembangan. “Solusi yang tepat bila ada yang memekarkan diri dan kami siap menerima. Tolong diingatkan, jangan ribut dengan wacana pemekaran,” tutupnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: