Operator Dapodik Minta Diperhatikan

Operator Dapodik Minta Diperhatikan

BENTENG, BE – Masih banyak sekolah di wilayah Bengkulu Tengah (Benteng) belum menyelesaikan Data Pokok Pendidikan (dapodik). Hal ini dampak tidak adanya kepedulian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dalam memberi pembinaan khusus pada operator dapodik di sekolah. Harusnya dilaksanakan sosialisasi dan pembinaan. Karennaya operator meminta perhatian dari Dinas Dikbud. \"Sosialisasi dan pembinaan tenaga operator dapodik itu penting,\" ujar Operator Dapodik SMKN 1 Benteng, Timbulkat Sani, S.Pd. Menurutnya, sekolah di Benteng cukup banyak, sekolah dasar (SD) ada 92 unit, SMP 26 dan SMA 8 unit. Sesuai data dari Dikbud, dari jumlah itu sekolah yang menyelesaikan Dapodik masih sangat minim. “Dikbud tidak pantas menyalahkan pihak sekolah yang lamban, mestinya di Dikbud berpikir, kenapa bisa terlambat, harus ada solusinya,” katanya. Dijelaskannya, lambannya penyelesaian pengiriman dapodik, bukanlah kesalahan operator atau kepala sekolah. Karena operator memerlukan waktu untuk memamahi proses memasukkan dalam server dan di program Dapodik. “Tim dari Dikbud juga semestinya turun ke lapangan dan ke sekolah-sekolah, agar jelas yang mana belum selesai dan sudah tuntas,” jelas Timbulkat. Ia menambahkan, apabila ada keaktifan dari sekolah, operator tidak perlu salahkan Dikbud. Karena sudah menyikapi kendala dihadapi operator Dapodik, apabila terjadi keterlambatan, maka itu merupakan kesalahan operator. “Pengetahuan operator tentang Dapodik sangat dangkal, hanya tahu dasarnya saja. Apabila sudah dibina, saya rasa operator lancar mengerjakan Dapodik tersebut,” terangnya. Selain itu kata Timbulkat, hambatan dan kendala yang sangat prinsip pada sekolah di pedalaman, yang tidak tersedia sinyal untuk online dan jaringan telepon, kesulitan untuk melakukan pengiriman data tepat waktu. “Banyak persoalan yang dihadapi para operator dapodik di Benteng, belum disikapi lebih serius Dikbud selama ini,” demikian Timbulkat. Terpisah, Kepala Dikbud Benteng, Meizuar, SH menegaskan, sosialisasi operator dapodik sudah sering dilaksanakan. Dia juga tidak tahu kenapa operator banyak menuntut sosialisasi, padahal setiap tahun sudah digelat sosialisais pesertanya dari operator dapodik tingkat SD, SMP dan SMS/SMK. “Sudah diperhatikan, mungkin selama ini belum maksimal,” imbuhnya.(111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: