Warga Tiga RT Disumpah Massal
MUKOMUKO, BE – Ratusan warga rukun tetangga (RT) 3, 4 dan 5 di pesisir pantai Kelurahan Koto Jaya, Kota Mukomuko, dilakukan sumpah massal, Senin (26/5) kemarin. Sumpah itu merupakan tindak lanjut untuk mengetahui oknum – oknum yang tidak bertanggung jawab yang diduga menyebarkan racun dan menyebabkan beberapa orang di wilayah itu mengalami muntah darah. Diduga racun itu bukan berasal dari makanan atau ikan, tetapi dari orang yang punya ilmu hitam. Untuk membuktikannya digelar sumpah racun. Dalam ritual yang jarang ditemukan pada zaman modern ini, setelah diambil sumpah yang dilakukan salah satu orang pintar, setiap warga wajib menggoyangkan sebatang bambu setinggi empat meter yang ditancapkan di tanah. Jika daun di batang itu jatuh, diduga orang itu pelakunya. Ritual itu merupakan kebiasaan lama warga setempat untuk mencari pelakunya, karena ramuan yang membuat warga muntah darah itu tidak bisa dibuktikan secara hukum negara. Lurah Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko, Amin Zikri dikonfirmasi menyampaikan, ritual itu untuk menjawab semua keresahan warga di wilayah kerjanya atas adanya dugaan oknum yang menyebar racun. “Ritual ini langsung dari permintaan masyarakat. Kita selaku pelayan masyarakat berkewajiban memberikan pelayanan yang diingginkan masyarakat banyak. Apakah benar atau tidaknya mengenai dugaan ada oknum yang menyebar racun tidak diketahui dengan pasti. Hanya orang – orang tertentu yang mengetahui hal itu,” demikian Amin. Sesepuh Adat Kelurahan Koto Jaya, Ujang Suharto pada sambutannya menyampaikan, pengambilan sumpah racun ini adalah kesepakatan bersama kepala kaum Seandeko di wilayah tersebut. Persoalan dugaan adanya racun yang telah menyebar itu, kata Ujang, telah dilakukan pembahasan dan pertemuan beberapa kali. Dari pertemuan itu disepakati diadakan sumpah racun. Warga setempat, Buyung Sahrial sekaligus Sekretaris nelayan PIM menyampaikan , setelah dilakukan sumpah racun ratusan warga di tiga rukun tetangga selanjutnya orang pintar akan melakukan sholat hajat. “Sumpah racun melibatkan ratusan warga. Sholat hajat hanya dilakukan orang pintar. Nantinya akan diketahui siapa oknum yang menyebar racun tersebut meski akan diketahui secara bertahap atau beberapa hari setelah ritual selesai dilangsungkan,” katanya. Sumpah racun ini, tambah Buyung, sengaja dilakukan atas kesepakatan masyarakat. Begitu pun dalam pembiayaannya sumbangan dari ratusan warga di tiga rukun tetangga. “ Warga sangat antusias dalam melakukan sumpah racun. Ini dilakukan selain untuk keselamatan bersama, juga menghindari hal yang sama kembali terjadi dan lainnya. Seperti jika ada warga dari luar yang datang ke tempat kami, warga tersebut tidak berani untuk makan ataupun minum dan lainnya,” demikian Buyung. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: