Tiga Sungai Diduga Tercemar Limbah

Tiga Sungai Diduga Tercemar Limbah

BENTENG, BE  - Tiga sungai yang alirannya melintasi Desa Tanjung Raman  Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah, yakni, Sungai Papan Penawai, Sungai Kemumu dan Sungai Air sambe diduga tercemar. Itu terlihat dari warna air sungai yang dulunya jernih, saat ini butek, bewarna cokelat lumpur. Selain itu, beberapa warga yang beraktivitas di sungai itu, seperti mencari limbah batu bara, mandi atau mencuci, merasakan kulitnya gatal-gatal usai dari sungai. Terkait kondisi itu, Kepala Desa Tanjung Raman, Kecamatan Taba Penanjung, Sohandi mendesak Badan Lingkungan Hidup (BLH) Benteng dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesi (Walhi) turun ke lokasi melakukan pengecekan. Pihak BLH sudah seharusnya mengambil sampel air sungai untuk dilakukan uji laboratorium akan kemungkinan sungai tercemar oleh limbah batu bara. “Harus diteliti kualitas air sungai itu, benar atau tidak mengandung bahan-bahan berbahaya yang membuktikan sungai itu tercemar, terutama oleh aktivitas penambangan batu bara. Kalau dilihat dari kasat mata, dan dampak yang dirasakan oleh warga yang beraktivitas di sungai, kuat dugaan sungai itu tercemar. Soalnya dulunya airnya jernih, kita mandi terasa sejuk, tak gatal-gatal seperti saat ini,” terangnya. Menurut Sohandi, BLH harus proaktif ke lapangan, mengambil sampel air sungai, sebelum kondisi ketiga sungai itu semakin tercemar, yang pada akhirnya merusak ekosistem di sungai. Sudah 3 tahun terakhir BLH jarang cek air sungai di lapangan,” ujarnya. Dijelaskannya, Kegiatan perusahaan batubara di ulu sungai mestinya diberikan peringatan, terutama terkait kerusakan lingkungan. Hal ini yang berwenang adalah BLH. “Selain sungai rusak, banyak pasir dan lumpur dari eksplorasi batubara mengalir ke sungai dan menimbun persawahan masyarakat,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran BLH Benteng, Pino Aspandi mengakui banyak laporan mengenai tercemarnya sungai. Pihaknya segera ke lapangan melakukan pemeriksaan air sungai. “Ya, laporan sudah ada masuk, segera kita lakukan pengecekan ke lapangan, mengambil sampel untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium benar atau tidak sungai itu tercemar, apalagi katanya oleh kegiatan penambangan batu bara,” tutupnya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: