RSUD Kota Belum Mencerminkan RS

RSUD Kota Belum Mencerminkan RS

BENGKULU, BE - Selain karena minimnya sosialisasi, masih belum maksimalnya RSUD Kota Bengkulu juga dikarenakan kondisi rumah sakit tersebut belum mencerminkan sebuah rumah sakit.  Hal ini disampaikan oleh Anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Yani Setianingsih saat Hearing dengan RSUD Kota Bengkulu dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu di ruang rapat Sekretariat DPRD Kota Bengkulu, Rabu (14/5) lalu. \"Jika dilihat dari kondisi gedungnya RSUD Kota ini belum mencerminkan bahwa itu adalah rumah sakit,\" Yani. Selain menyikapi masalah fasilitas, Yani juga menyampaikan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu maupun Manageman RSUD Kota Bengkulu agar memenuhi semua hak yang harus diterima oleh dokter spesialis.  Karena menurutnya akan sangat rugi jika nanti dokter spesialis tersebut meninggalkan RSUD Kota Bengkulu.  Padahal menurutnya saat ini tenaga dokter spesialis di Bengkulu ini masih sangat minim. \"Jangan sampai Dokter spesialis yang ada meninggalkan RSUD karena hak-haknya tidak dipenuhi,\" tambah Yani. Menyikapi apa yang disampaikan anggota dewan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bengkulu, drg Edriwan Mansur menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah Kota Bengkulu akan segera melakukan pembangunan gedung baru, sehingga RSUD Kota Bengkulu tersebut benar-benar mencerminkan gedung rumah sakit bukan seperti gedung biasanya. \"Tahun ini gedung eks Bapeda akan dihancurkan, kemudian akan kita bangun kembali untuk tambahan gedung rumah sakit,  sehingga rumah sakit ini nanti benar-benar nampak seperti rumah sakit,\" jelas Edriwan. Sementara itu, terkait dengan tunjangan yang diberikan kepada dokter spesialis, Edriwan menjelaskan, tunjangan yang diberikan oleh pemerintah Kota Bengkulu sudah sangat layak, bahkan jika dibandingkan dengan tunjangan dokter spesialis di RSUD M Yunus, tunjangan dokter spesialis RSUD Kota lebih besar dan dibandingkan dengan dokter spesialis yang ada di Kaur tidak jauh berbeda.  \"Untuk tunjangan dokter spesialis sudah sesuai standar bahkan dibandingkan dengan dokter spesialis yang ada di Kaur, tidak jauh berbeda,\" jelasnya. Di sisi lain terkait dengan minimnya sosialisasi Edriwan mengakuinya. Menurut Edriwan saat ini pihaknya belum melakukan sosialisasi dengan maksimal karena khwatir masyarakat datang berobat ke RSUD Kota Bengkulu, namun fasilitas yang ada tidak memenuhi sehingga pasien tidak bisa ditangani dengan maksimal. Setelah mendengar semua penjelasan yang disampaikan pihak Dinkes dan RSUD Kota Bengkulu. Anggota dewan meminta agar pihak dinkes maupun RSUD menyampaikan kepada mereka apa saja yang selama ini masih menjadi kendala sehingga dewan bisa membahasnya dan mengajukan anggarannya. \"Dewan siap mensuport,agar RSUD Kota ini bisa menjadi RSUD yang refresentatif sesuai dengan harapan kita bersama. Oleh karena itu tolong sampaikan apa kebutuhan yang saat ini dibutuhkan RSUD Kota Bengkulu yang sifatnya mendesak sehingga kita bisa membantu penganggarannya,\" jelas anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu, Ahmad Badawi Saluy. Hearing yang dilakukan tersebut merupakan tindak lanjut dari Sidak yang dilakukan Komisi I DPRD Kota Bengkulu sehari sebelumnya. Dalam hearing tersebut hadir 4 orang  anggota Komisi I DPRD Kota Bengkulu yaitu Ahmad Badawi Saluy, Nurman Sohardi, Hamsi dan Yani Setianingsih. Sementara itu dari pemerintah Kota Bengkulu yaitu Kepala Dinkes Kota Bengkulu drg Edriwan Mansur, dr Lista Cerlyviera serta beberapa staf perencanaan dari RSUD Kota Bengkulu. (251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: