30 Persen Wilayah Rawan Bencana
BENTENG, BE - Dari ribuan hektar lahan di Bumi Maroba Kite Maju ini, sekitar 30 persen diantaranya rawan dari ancaman bencana, yakni banjir dan longsor. Salah -satu penyebabnya, dikarenakan hampir seluruh hamparan lahan di Benteng ini dalam kondisi berbukit dan jurang. Sedikit sekali lahan dalam kondisi datar atau rata. \"Hasil kajian kita, 30 persen lahan di Benteng ini rawan dari banjir dan longsor,\" ungkap Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Yanuar Agus, SH pada BE kemarin. Dikatakan Yanuar, beberapa kecamatan dan desa yang rawan terjadinya ancaman longsor dan banjir itu, seperti, di kecamatan Taba Penanjung, Pematang Tiga, Merigi Kelindang, Merigi Sakti dan lainnya. Apalagi, saat ini curah hujan di Benteng ini cukup tinggi. Sehingga, potensi terjadi longsor dan banjir itu cukup besar. \"Oleh sebab itu, kita himbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dari ancaman longsor dan banjir,\" katanya. Diterangkannya, upaya yang dilakukan BPBD mengantisipasi ancaman tanah longsor dan banjir ini dengan membangun pelapis tebing, khususnya didaerah yang rawan terjadi longsor. Hanya saja, dikarenakan keterbatasan anggaran yang dimiliki, BPBD Benteng harus melobi BNPB RI untuk meminta kucuran anggaran untuk melakukan membangun pelapis tebing pengantisipasi banjir dan longsor tersebut. \"Kedepannya, daerah rawan longsor ini akan kita proritaskan untuk dibangun pelapis tebing,\" terangnya. Yanuar menambahkan, selain itu BPBD terus mengimbau kepada masyarakat agar tidak membangun rumah di daerah kawasan rawan longsor. Karena, dengan membangun pemukiman didaerah rawan longsor resiko terkena musibah banjir dan longsor tersebut semakin besar. Begitu juga dengan membangun di sepanjang aliran sungai. \"Kita lebih mengedepankan mencegah dan antisipasi dari pada harus melakukan evakuasi,\" tambahnya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: