Honorer Desak Copot Kakan PBK

Honorer Desak Copot Kakan PBK

BENTENG, BE - Puluhan honorer PBK di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), mendesak agar Kepala Kantor (Kakan), PBK Firdausi, RB dicopot dari jabatannya. Pasalnya, tingkah laku dan perkataan Kakan PBK tersebut dirasakan sangat kasar kepada bawahannya. Kakan PBK Sering menghina pemikiran, pendidikan dan merendahkan martabat bawahannya. \"Kami sudah tidak mau lagi dipimpin oleh Kakan yang saat ini,\" ungkap seorang honorer PBK yang enggan disebutkan namanya pada BE kemarin. Banyak penekanan kejiwaaan yang ditujukan sang atasan kepada personil PBK. Setiap hari, selalu ada saja pekerjaan honorer PBK yang benar apalagi yang salah selalu berujung bentakan dengan perkataan yang tidak pantas. Selanjutnya, honorer dipaksa membayar uang Rp 1,5 juta-Rp 2 juta jika ingin memperpanjang kontrak kerja,sekaligus menandatangani surat pernyataan dan perjanjian khusus. Jika uang itu tidak dibayar maka honorer dipecat secara sepihak. Keluhan honorer lainnya, uang transport sebasar Rp 6 juta pada kegiatan pendidikan dan pelatihan pemadam kebakaran pada tahun 2013 lalu tidak dibagikan kepada peserta 60 personel pemadam kebakaran. Sementara itu, Wabup Benteng, Muhamad Sabri, S.Sos berjanji aka  segera menindaklanjuti tuntuan para  honorer tersebut. Apapun yang menjadi tuntutan baik itu honorer maupun pegawai harus ditindaklanjuti. Supaya kegiatan di masing-masing kantor SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) bisa berjalan sesuai sebagaimana mestinya. \"Jika tidak kita proses, maka itu bisa menjadi bumerang kedepannya. Bahkan, tidak menutup kemungkinan itu bisa menjadi penyebab terhambatnya kinerja maksimal PNS serta honorer di SKPD yang lagi tidak harmonis seperti di PBK ini,\" katanya. Dikatakan Wabup Sabri, dirinya akan berkoordinasi dengan Bupati Ferry Ramli, SH, MH terkait tuntutan puluhan honorer PBK itu. Karena untuk mengambil tindakan harus ada keputusan harus dari bupati. Nantinya, keputusan apakah Kakan PBK ini akan dilengser atau tidak terserah dengan orang nomor satu di Bumi Maroba Kite Maju tersebut. \"Secepatnya tuntutan honorer PBK ini akan saya kordinasikan dengan atasan (Bupati, red). Itu wajib dilakukan karena untuk keputusan diambil langsung oleh atasan. Apalagi keputusan menyangkut jabatan seorang kepala kantor. Yang jelas tuntutan puluhan honorer PBK ini takkan kita  abaikan begitu saja. Karena jika diabaikan ini bisa berdampak pada hal yang sangat tidak kita inginkan. Apalagi tugas PBK langsung berkaitan dengan hal mendesak dengan masyarakat,\" terangnya. Wabup menambahkan, telebih keberadaan PBK ini instansi yang langsung bersentuhan dengan masyarakat, sehingga perlu ditindak lanjuti karena kalau tidak dapat berdampak dari kinerja petugas PBK dilapangan khususnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. \"Antisipasi agar pelayanan kepada masyarakat tidak terganggu,\" tambahnya. Sementara itu, Kakan PBK, Firdausi RB, membantah apa yang ditudingkan oleh anak buahnya tersebut. Menurutnya, memang ada oknum tertentu yang sengaja untuk melengserkan dirinya. Namun,dirinya siap dengan apa yang menjadi keputusan dari Bupati Benteng atas tuntutan anak buahnya tersebut. \"Apa yang disampaikan anak buah saya itu, tidak benar,\" elaknya. (111)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: