Hasil Bumi Enggano Banyak Terbuang

Hasil Bumi Enggano Banyak Terbuang

BENGKULU, BE - Masyarakat di Pulau Enggano Kecamatan Enggano Kabupaten Bengkulu Utara mengeluhkan frekuensi kapal yang berlayar dari Enggano menuju Kota Bengkulu hanya 2 kali seminggu.  Akibatnya, masyarakat harus mengalami kerugian karena hasil perkebunan terbesarnya berupa pisang tidak bisa diekspor. \"Pisang itu kan tidak bisa lama-lama apa lagi cuaca panas seperti ini sehingga mambuat pisang cepat masak, kalau sudah masak tidak bisa lagi bongkar muat dikapal karenakan akan hancur,\" kata Camat Enggano, Marlansius SSos  melalui telepon selulernya, kemarin. Menurutnya, pisang yang dihasilkan masyarakat Enggano setiap minggunya cukup banyak, yakni mencapai 5 ton.  Karena terbatasnya kapal yang berlayar, sehingga hanya sekitar 2,5 hingga 4 ton saja yang bisa dimanfaatkan. \"Untuk itu kami meminta Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk mengusulkan penambahan frekuensi pelayaran kapal ke Enggano menjadi 3 kali seminggu. Karena dengan frekuensi 3 kali seminggu ini  sangat membantu masyarakat dan diperkirakan tidak ada lagi pisang yang terbuang karena sudah terlalu masak,\" pintanya. Jumlah kerugian masyarakat sendiri, lanjutnya, sangat besar karena satu tandan pisang untuk digoreng sampai di Bengkulu dijual dengan harga Rp 45-50 ribu pertandannya. Sedangkan harga jual di tengkulak Enggano berkitar antara Rp 25-30 ribu pertandan. \"Biasanya masyarakat menjual langsung ke Bengkulu dengan petani yang satu menitip pisangnya kepada petani lainnya. Namun ada juga yang dijual ke tengkulak atau toke pisang,\" tukasnya. Sebelumnya, Gubernur Bengkulu H Junaidi Hamsyah saat berkunjung ke Enggano belum lama ini mengungkapkan, pihaknya akan mencarikan solusi agar pisang di Enggano tidak hanya dijual ke Bengkulu dalam keadaan masih hijau, namun akan dibuat sedemikian rupa sehingga lebih ekonomis dan tahan lama. \"Kita lagi mencari format yang tepat tentang pengolahan pisang ini, seperti akan dibuat kripik, tepung pisang atau dalam bentuk lain. Yang penting pisang tersebut tidak berbuang begitu saja, kasian masyarakat yang menggantungkan kehidupannya pada hasil bumi pisang ini,\" kata gubernur. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: