Investasi Tembus Rp 1,3 Triliun
MUKOMUKO, BE - Pengusaha besar yang melakukan penanaman modal diwilayah Kabupaten Mukomuko, mencapai angka triliunan per semester. Hal itu berdasarkan laporan kegiatan penanaman modal (LKPM), yang disampaikan pihak perusahaan ke Pemda Mukomuko. “ Penanaman modal di daerah ini, terhitung Desember 2013 lalu mencapai diatas Rp 1,3 triliun lebih,” kata Kepala Bagian Ekonomi Setdakab Mukomuko, Sunandi SP MSi dikonfirmasi, kemarin. Angka tersebut baru diketahui sebanyak 7 perusahaan dari 16 perusahaan yang ada. Karena beberapa perusahaan belum menyampaikan LKPM yang seharusnya disampaikan. Padahal dalam satu tahun, pihaknya telah menyurati perusahaan - perusahaan untuk menyampaikan LKPM per semester. Tujuh perusahaan yang telah menyampaikan laporan itu yakni, PT Sapta Sentosa Jaya Abadi dibidang usaha perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. PT CRF Sari Bulan dibidang pabrik karet tanah. PT Agri Mitra Karya (AMK) dibidang pengolahan minyak kelapa sawit. PT Mukomuko Indah Lestari (MIL) dibidang pabrik minyak kelapa sawit. PT Agromuko MIL dibidang perkebunan. PT DDP Ipuh dibidang perkebunan dan pengolahan kepala sawit dan PT Bumi Mentari Karya dibidang usaha pabrik kelapa sawit. Sedangkan 9 perusahaan yang tidak menyampaikan LKPM yakni PT Karya Sawitindo Mas (KSM) dibidang pengolahan kelapa sawit. PT GMO Sari Bulan dibidang pabrik kelapa sawit. PT Sawit Bengkulu Mandani, PT Agricinal, PT PATI, PT Asri Rimba dibidang perkebunan. PT DDP Pondok Suguh dibidang perkebunan dan pengolahan kelapa sawit. Alno Agro Utama dan PT Mukomuko Agro Sejahtera (MMS) dibidang perkebunan. Sembilan perusahaan itu kembali akan disurati. Laporan secara administrasi tetap disampaikan ke Badan Koordinasi Penanaman Modal Provinsi Bengkulu. “ Kita hanya sebatas menyampaikan laporan secara administrasi ke Provinsi. Untuk tindak lanjutnya akan dilakukan Provinsi,” bebernya. Jajarannya juga belum mengetahui dengan jelas alasan sejumlah perusahaan yang tidak melaporkan LKPM. Padahal, laporan yang diminta hanya secara global. “ Kemungkinan perusahaan itu tidak mau terbuka,” demikian Sunandi. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: