Getah Karet Tak Menguntungkan
MUKOMUKO, BE – Para petani sawit cukup bahagia yang dikarenakan harga yang lumayan besar. Namun, bagi petani karet menjerit dikarenakan harga sangat rendah. Getah karet yang dijual petani hanya di harga Rp 6.750/kg. Harga tersebut telah berlangsung beberapa Minggu lalu hingga kemarin. “ Beberapa hari lalu ada kenaikan. Awalnya Rp 5800/kg naik menjadi 6.750/kg,” ujar Petani karet asal Kota Mukomuko, Arianto kepada Bengkulu Ekpress. Harga tersebut masih terbilang murah dan tidak menguntungkan petani. Belum lagi adanya potongan untuk biaya transportasi. Dimana mayoritas getah karet asal Kabupaten Mukomuko dibawa langsung ke Sumatera Barat. Ini dikarenakan daerah ini belum ada pabrik penerima getah karet. “ Seharusnya pemerintah sudah membangun pabrik pengolah bahan mentah karet dan menerima getah karet petani. Karena masyarakat didaerah ini tak hanya berkebun sawit, karet pun lumayan banyak sebagai mata pencaharian,” katanya. Hal senada disampaikan petani lainya, Hari, untuk biaya tansportasi membawa getah karet ke Provinsi Sumbar mencapai Rp 1000/kg. Jika petani hanya menghasilkan getah seberat 500 kg, biaya tansportasi sudah mencapai Rp 500 ribu. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan kebun supaya tetap terawat dan lainnya. Harga yang menguntungkan minimal di harga Rp 10 ribu/kg diterima petani. Ia juga mengharapkan pemerintah memikirkan dan mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan petani karet. Ditambah lagi jika musim hujan, petani kareat tidak bisa memanen hasil kebunnya. “ Daerah ini sudah berusia 11 tahun. Dalam peningkatan kesejahteraan harus merata. Terutama bagi para petani karet yang terus merugi dan kebun yang ada kadang di panen dan tidak. Yang dikarenakan harga yang rendah,” katanya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: