Peneriam BSM Tak Tepat Sasaran karena Diajukan Guru
ARGA MAKMUR, BE - Setelah mengeluhkan Bantuan Siswa Miskin (BSM) yang tidak tepat sasaran, akhirnya Warga Desa Suka Marga Kecamatan Batik Nau, Bengkulu Utara, kemarin siang mendatangi kantor Dikbud BU. Menurut sejumlah wali siswa di SDN 1 Batik NAu, jika mengacu terhadap data dari pihak sekolah yang tidak sesuai, maka merasa BSM bukanlah untuk Bantuan Siswa Miskin, melainkan Bantuan Siswa Mampu. Mansur (40) mengatakan, dirinya bukanlah menuntut uang yang diberikan untuk BSM itu, melainkan data BSM yang tidak tepat tersebut. Apalagi sebelumnya anaknya selalu mendapatkan BSM karena memang siswa tidak mampu, namun untuk tahun ini tidak mendapatkan BSM lagi. \"Sebelumnya anak saya dapat BSM, tapi sekarang tidak, bahkan yang dapat ini bukan siswa miskin tapi siswa mampu,\" ujarnya. Dirinya juga mengatakan, jika memang ada siswa yang lebih miskin lagi, dan anaknya tidak berhak lagi menerima BSM itu, akan direlakan, asalkan data BSM itu tepat sasaran. Sehingga sangat disayangkan data BSM di SDN 1 itu diduga sudah dimanipulasi oleh oknum guru, karena yang mendapatkan BSM itu merupakan anak kades, perangkat desa lainnya, komite dan juga anak guru yang ada di SD tersebut. \"Kami sangat menyangkan yang mendapatkn BSM itu merupakan anak kades, perangkat desa lainnya, komite dan juga anak guru yang ada di sana, pasti ada manipulasi data,\" ujar Mansur. Sementara Kepala Dinas Dikbud BU, Haryadi SPd MM melalui Kepala Bidang Pendidikan Dasar (Dikdas), Jasman SPd mengaungkapkan, dirinya telah memanggil Kepala SDN 1 Batik Nau untuk meminta penjelasan mengenai data BSM tersebut. Kepala sekolah tersebut mengaku tidak mengetahui pasti data BSM, karena yang mengajukan data tersebut dari masing-masing guru kelas, dan dirinya hanya menerima rekapan data BSM dari dewan guru, yang disampaikan ke Dikbud. \"Saya sudah panggil kepala sekolahnya dan kepala SD itu mengaku data yang diberikan ke Dikbud itu data dari dewan guru, dan dirinya hanya menyampaikan ke Dikbud, sehingga data BSM di SD itu akan dikaji lagi,\" ujarnya. Jasman mengakui untuk data BSM yang diterima satu tahun Rp 450 ribu itu sudah tidak bisa lagi diubah, sehingga untuk data selanjutnya sudah diberikan peringatan tegas kepada kepala sekolah data BSM tahun depan segera diubah, dan segera melakukan perubahan data, yang kemudian sampaikan ke Dikbud, agar data di kementrian itu segera diubah dan BSM memang tepat sasaran.(117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: