Kepala Kaum Diteror
MUKOMUKO, BE – Kepala Kaum di wilayah Kelurahan Pasar Mukomuko, Kota Mukomuko, mendapatkan ancaman teror dari orang tak dikenal (OTD). Ancaman itu melalui selebaran yang ditulis oleh OTD dan ditaruh di masjid Jamik. Diduga selebaran yang berisikan berbagai macam kata – kata. Mulai dari mengarah pengancaman dan perkataan yang tidak pantas. Surat ancaman itu sengaja ditaruh, yang diperkirakan sekitar dinihari kemarin. Pasalnya, selebaran itu ditemukan oleh pengurus masjid pada waktu Subuh. “ Ya, ada selebaran yang kita temukan di dalam masjid Jamik. Selebarannya sekitar 3 lembar,” aku Kepala Kaum Gresik sekaligus Ketua Panitia pembangunan Masjid Jamik, Irwan Jaro dikonfirmasi Bengkulu Ekspress, kemarin. Selebaran itu berisikan diantaranya , “ Awas peringatan tegas. Tunggu saja reaksinya. Dasar luh nggak punya malu, kepala – kepala kaum dan orang – orang tua tak becus otaknya. Tolong mundur dengan baik –baik, kalu tidak.... mampusss... tolong segera ditukar orang – orang tersebut dengan orang yang berdomisili di Kelurahan Pasar Mukomuko”. Pada selebaran itu hanya menyebutkan tiga nama , yakni Ujang WB nama asli Edi Suarwan selaku penghulu adat, M Yakin selaku Kepala Kadi/Tuan Kadi dan Irwan Jaro selaku kepala kaum gresik sekaligus ketua panitia pembangunan masjid Jamik. Jika diartikan ditujukan kepada seluruh Kepala Kaum yang ada di Kelurahan itu. Yakni Kepala Kaum Enam dihulu, Lapan Ditengah, Enam Dihilir, Empat Belas, Limo Suku dan Kaum Gresik. Irwan Jaro menilai adanya selebaran itu merupakan rasa ketidak puasan oknum – oknum tertentu atas telah terpilihnya ketua pembangunan masjid, penghulu adat dan kepala kadi/ tuan kadi, yang telah dipilih pada pemilihan Januari 2014 lalu. Dalam pemilihan itu, dari enam kaum yang ada, masing – masing ada keterwakilan dan memberikan suara sebanyak lima suara. Dan, dalam rapat itu pun sudah sangat jelas. Pun begitu, pihaknya tidak akan menanggapi apapun dan tidak akan diperpanjang. “ Oknum itu adalah orang yang tidak tahu menahu dan tidak menghargai para kepala kaumnya, dan hanya segelintir orang yang tidak senang. Yang jelas adanya selebaran itu tidak kita tanggapi,” demikian Irwan. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: