BKD Usul CPNS Formasi SMA
KEPAHIANG, BE - Pemerintah Kabupaten Kepahiang tahun ini kembali mengusulkan penerimaan tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) di Jakarta. Dari usulan yang disampaikan Badan Kepegawaian Daerah (BKD), tercatat ada formasi untuk tamatan Sekolah Menegah Atas (SMA) selain DII dan S1. \"Kita membuka formasi SMA diperuntukkan sebagai sopir dan juga tenaga polisi kehutanan (polhut). Saat ini usulanya sudah kita sampaikan Kemen PAN RB,\" ujar Kepala BKD Kepahiang Pery Yandi SSos MM kepada BE kemarin. Dikatakannya, untuk tenaga supir dan Polhut, saat ini Pemkab Kepahiang masih mengadopsi dari tenaga honorer dan tenaga kontrak. Padahal untuk tenaga Polhut sendiri menurutnya sangat dibutuhkan sekali mengigat sebagian besar wilayah Kepahiang merupakan kawasan hutan baik hutan lindung (HL) dan taman wisata alam (TWA). \"Kalau baik tenaga supir dan Polhut itu berasal dari PNS, maka kinerjanya bisa kita pantau. Dan tentunya juga akan memiliki peran tersendiri sesuai dengan tupoksinya sebagai PNS,\" jelansya. Menuruntnya, selain formasi SMA, pihaknya juga mengusulkan beberapa formasi yang antaranya tenaga guru, dokter spesialis, ekonomi, perikanan, tekhnik sipil, perawat, Inspektur tambang, geotermal dan listrik, serta formasi lainnya. \"Secara pasti jumlah formasi yang kita usulkan masih dalam perekapan, hanya saja usulan tersebut sudah kita layangkan ke Kemen PAN RB. Dan tahun ini di lingkungan pemkab Kepahiang juga buka lulusan SMA,\" sampainya. Waspada Oknum Calo Sementara itu, pihak BKD Kepahiang mengharapkan kepada para peserta CPNS dan honorer KII yang sudah dinyatakan lulus menjadi PNS untuk waspada terhadap adanya aktivitas percaloan yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggungjawab. Menurutya, saat ini sudah ada isue yang berkembang mengenai adanya ulah oknum yang meminta uang kepada peserta PNS dan honorer KII di Kepahiang. \"Khusus untuk CPNS dan honere KII yang lulus tahun 2013 lalu, kami harapkan jangan mudah percaya dengan calo. Apalagi yang mengiming-imingi pemberkasan dengan meminta sejumlah uang,\" jelas Periyandi.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: