Ancam Bunuh Karena Sering Dipukul Ayah

Pengakuan SP (20), Pelaku Pengancam Ayah-Ibu SP (20), harus mendekam di jeruji besi akibat mengancam hendak membunuh kedua orangtuanya. Dengan menyekap dan menghunuskan pisau ke leher si ibu, ayahnya melaporkan SP ke kepolisian. SP mengatakan, dia tega melakukan itu bukan tanpa alasan. Pasalnya, ia terlalu jenuh menerima perlakuan kasar ayahnya yang ringan tangan. Simak laporannya. ================= TEDI CAHYONO,

Kota Bengkulu ================= Menurut pengakuannya, sedari dia kecil, sang ayah sering ringan tangan. \"Ayah saya sering mukul dan memarahi saya,\" ungkapnya. Dia mengatakan, pada saat itu ia meminta uang senilai Rp 150 ribu kepada sang ibu, ayahnya kemudian marah dan memaki SP karena selalu minta uang dan tidak bekerja. Mendengar itu, SP emosi dan terlibat adu mulut dengan sang ayah. \"Lalu ayah saya mengambil balok dan ingin memukuli saya,\" imbuhnya. Melihat itu, dia gelap mata dan mencari pisau dapur. Kemudian mengancam membunuh ayahnya. Karena ketakutan, si ayah lalu memanjat plafon teras rumahnya. Namun SP menunggu di bawah dan sempat mengancam beberapa tetangga yang lewat di depan rumahnya. \"Iya, saya ada mengancam warga yang lewat,\" ungkap SP. Tak lama, Polres Kota Bengkulu datang atas dasar laporan warga. Karena itu, ia tega untuk menghunuskan pisau ke leher ibunya. Untung aksi percobaan pembunuhan itu bisa dicegah oleh anggota kepolisian dan pelaku berhasi diamankan. Akibat tindakannya itu, SP kini mendekam di jeruji besi. \"Saya menyesal karena kenekatan itu,\" katanya. Sementara itu, Kapolres Bengkulu AKBP Iksyanto Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim Polres Bengkulu AKP Amsaludin SSos, mengatakan atas tindakan itu, SP diancam pasal 335 dengan hukuman maksimal 5 tahun penjara. Kepolisian juga segera mendatangkan psikiater untuk mengecek gejala gangguan saraf pada SP. \"Meskipun setelah diperiksa, gangguan tersebut tidak nampak,\" tutup Amsaludin.(cw5)

Sumber: