Wali Murid Keluhkan Pungutan

Wali Murid Keluhkan Pungutan

KEPAHIANG, BE - Beberapa wali murid SMP Negeri 1 Merigi Kepahiang mengeluhkan pungutan yang dibebankan  kepada para siswa di sekolah tersebut. Salah seorang wali murid yang enggan menyebutkan identitasnya menyampaikan, pungutan ini untuk iuran sekolah yang besaranya beragam. \"Untuk siswa kelas 7 dan 8 dibebankan sebesar Rp 430 ribu dan siswa kelas 9 Rp 700 ribu. Kami keberatan karena kami menilai iuran tersebut sangat besar,\" ujarnya kemarin saat melapor kepada anggota dewan Edwar Samsi SIP MM. Dikatakannya, pihaknya berharap agar pungutan tersebut dikurangi karena sangat memberatkan pihaknya sebagai wali murid. \"Terus terang saja kalau iuranya sebesar itu kami sangat keberatan sekali,\" jelasnya. Sementara, Kepsek SMPN 1 Kepahiang Maryensi SPd menyampaikan besaran pungutan bagi siswa tersebut sudah dirembukkan dengan wali murid dan komite sekolah. \"Sebenarnya iuran bagi siswa ini dari hasil rapat komite bersama wali murid. Kok sekarang ada yang mempermasalahkan,\" ujarnya saat dihubungi BE, kemarin. Dikatakannya, pihaknya juga menyesalkan mencuat pungutan yang baru akhir-akhir tahun pelajaran ini. Apalagi diketahuinya, seluruh wali murid yang menghadiri rapat komite sekolah ditahun itu, tidak terdapat satupun yang menyatakan tidak setuju. \"Memang saya dipercayakan sebagai Kepsek disini belum lama ini. Tapi mengapa ada wali murid yang menyatakan keberatan baru sekarang ini. Harusnya keberataan itu dari dulunya, sehingga penerapan iuran itu tidak lagi dilanjutkan,\" sesalnya. Disebutkan, pada kegiatan rapat komite tentang pembahasan jumlah iuran tersebut, selain dihadiri oleh ratusan wali murid juga tampak dihadiri oleh tokoh masyarakat atau anggota DPRD Kepahiang. \"Sepengetahuan saya, ada anggota DPRD yang hadir dalam rapat tersebut. Kalau tidak salah dia itu bernama Zainal,\" ungkapnya. Sementara itu, Edwar Samsi yang juga mendapatkan laporan pungutan ini menyampaikan. Tujuan penerapan iuran bagi siswa ini untuk pelaksanaan try out dan pembangunan fisik berupa WC 3 pintu. \" Besaran pungutan ini terlalu besar bagi wali murid. Kami minta kepada Kepsek dapat mengkoordinasikan kembali, sehingga jumlahnya bisa kurangi. Apalagi kan ada dana BOS dan untuk pembangunan fisik sekolah di Kepahiang kita telah menggarkan melalui APBD sehingga tidak perlu lagi pembangunan WC,\" jelasnya.(505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: