Puluhan Hektar Wilayah Kepahiang Dicaplok

Puluhan Hektar Wilayah Kepahiang Dicaplok

KEPAHIANG, BE - Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kepahiang mencatat lebih dari 10 hektar (Ha) wilayah Kepahiang Provinsi Bengkulu dicaplok oleh Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan (Sumsel). Pencaplokan wilayah Kepahiang ini dengan cara ditanami komoditi pertanian berupa kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan PT Galipa di Kabupaten Empat Lawang Sumsel. \"Kemarin kita sudah melakukan pengukuran didaerah perbatasan Provinsi Bengkulu dan Empat Lawang, kita mencatat ada lebih dari 10 hektar lahan dalam wilayah Kepahiang yang ditanami sawit oleh perusahaan Empat Lawang. Wilayahnya di Desa Cinta Mandi Baru Kecamatan Bermani Ilir dan ini sudah berlangsung lama,\" ujar Kepala BPN Kepahiang, Ir Krisno Kusdibyo melalui Kasi Pengukuran, Dr Bukhori SH MH kepada BE kemarin. Disampaikannya, walaupun patok perbatasan wilayah Provinsi Bengkulu dan Sumsel tidak berubah, hanya saja keberadaan perkebunan sawit ini bisa mengurangi wilayah Provinsi Bengkulu dalam hal ini Kabupaten Kepahiang sesuai dengan Undang-Undang Pokok Agraria (UUPA). \"Dari pemerikasaan kita terhadap P1, P2, P3 dan P28 semuanya aman. Hanya saja akibat ditanaminya sawit wilayah Kepahiang ditakutkan akan memunculkan konflik agraria pada masyarakat Kepahiang di daerah tersebut,\" jelasnya. Sementara Kabag Pemerintahan Pemkab Kepahiang, Syamsul Yahemi SH menyampaikan, dari hasil pemerikasanaan pihaknya secara langsung bersama dengan BPN, KP2T dan Bagian Pemerintahan Setdakab Kepahiang, pencaplokan wilayah Kepahiang ini tidak bisa ditolelir lagi. Hal ini lantaran selain wilayah Kepahiang yang dijadikan perkebunan sawit, disisi lain juga Kabupaten Empat Lawang yang menerima pajak dari keberadaan perkebunan ini. \"Harusnya pihak perusahaan perkebunan ini mengurus izin perkebunannya kepada kita karena lahannya dalam wilayah Kepahiang, makanya dalam peninjauan ke lokasi kemarin kita ajak juga pihak KP2T,\" jelasnya. Sebelumnya, warga Desa Cinta Mandi Baru dan sejumlah desa lainnya yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Empat Lawang Sumsel, melaporkan secara tertulis masalah pencaplokan lahan ini ke Pemkab Kepahiang. Dugaan itu berdasarkan atas pengamatan warga, dalam pelaksanaan pengukuran yang dilakukan pihak perusahaan sawit milik Sumsel ini.(505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: