Sang Pati Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
MUKOMUKO, BE – Sang Pati Mati Tasula atau Rajo Indo, yang dikenal masyarakat Kabupaten Mukomuko itu, bakal diusulkan ke Kementerian Sosial RI sebagai pahlawan nasional. Mengingatkan perjuangannya melawan penjajah Inggris untuk membela rakyat yang tertindas. “Selayaknya Sang Pati dinobatkan sebagai pahlawan nasional dari Provinsi Bengkulu, yang sebelumnya beberapa nama sudah dikenal nasional,” demikian Sekretaris BMA Provinsi Bengkulu, Tantawi Jauhari SE dikonfirmasi wartawan, usai upacara HUT Kabupaten Mukomuko, ke 11 tahun, kemarin (25/2). Sebelum benar – benar diusulkan, pihaknya terlebih dahulu akan mengumpulkan data – data sejarah tersebut. Meskipun membutuhkan waktu yang cukup panjang. Dan, ia yakin sejarah itu akan di dapatkan dengan seakurat mungkin. Dimana salah satu keturunan dari Sang Pati masih ada. “Setau saya keturunan Sang Pati masih ada. Kita akan cari data – datanya dan meminta informasi selengkap mungkin atas sejarah perjuangan ketika melawan penjajahan Inggris sekitar tahun 1790 an silam,” katanya. Sekilas perjuangan sejarah itu, jelas Tantawi, Sang Pati Mati Tasulo, itu ketika Inggris menguasai Bengkulu dan mendirikan Benteng Marleboro. Daerah yang dikuasai Inggris itu masuk dalam kawasan kerajaan yang dipimpin oleh Rajo Indo yang diberi gelar Gajah Melintang. Karena kesaktian yang dimiliki oleh sang raja, penjajah sangat kesulitan untuk membunuhnya. Berbagai cara pun dilakukan, namun tidak mempan. Mulai dari dibunuh dengan dipancung, ditenggelamkan didalam air selama dua hari dua malam dan lainnya sang raja itu tidak mati. Akibat kesaktian yang dimiliki raja dan penjajah sulit membunuhnya. Namun penjajah terus membantai dan membunuh rakyatnya. Sang raja dengan sikap satria, memberitahukan kepada penjajah atas kelemahannya. Dengan perjanjian, rakyatnya tidak dijadikan sasaran pembantaian dan dibunuh. Kelemahan Rajo Indo itu pun ada dibatang sulo atau batang nibung. Kemudian oleh penjajah, Sang Pati itu digantung lalu dibawahnya dipasang kayu sulo dengan posisi berdiri dan ujung kayu tersebut diruncingkan. Selanjutnya, tali gantungan diputus dan kayu sulo menusuk mulai dari bagian bawah hingga bagian kepala sang Rajo. “Inilah cerita singkat sejarahnya. Dengan keberanian dan rela mati demi rakyatnya. Sudah sewajarnya Sang Pati Mati Tasulo itu dinobatkan sebagai pahlawan nasional, menyusul beberapa nama pahlawan lainnya telah terdahulu menasional seperti Fatmawati,” tutupnya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: