Difabel Bakal Dilatih

Difabel Bakal Dilatih

MUKOMUKO, BE – Dinas Sosial,Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Dinsos Nakertrnas), telah memprogramkan untuk melatih para penyandang cacat. Khususnya penyandang cacat (difabel) yang masih produktif atau masih bisa melakukan aktifitas.“ Penyandang cacat itu akan  dilatih sesuai dengan kemampuan orang yang bersangkutan,” ungkap Kepala Dinsosnakertrans , HM Badri Rusli SH melalui Kabid Sosial Suyoso. Pelatihan yang akan diberikan itu disesuaikan dengan kondisi fisik  dan kemampun orang yang bersangkutan. Misalnya, yang cacat pada bagian kaki, kedua tangannya masih bisa bekerja. Maka, orang yang bersangkutan dilatih untuk mengoperasikan komputer. Begitu pun dengan penyandang cacat lainnya akan disesuaikan dengan kondisi fisiknya.  Ini dilakukan supaya penyandang cacat  bisa mandiri dan tidak bergantung sepenuhnya kepada keluarga atau orang lain. Tahun ini, penyandang cacat dan masih produktif akan dilatih yang bertempat di balai latihan kerja (BLK) Kabupaten Mukomuko, sekitar 20 orang. Program itu dilakukan secara bertahap dan disesuaikan dengan ketersediaan anggaran. “ Total keseluruhan penyandang cacat , mulai dari cacat berat dan ringan serta masih produktif atau tidaknya banyak. Yang mencapai sekitar seribu orang dan kegiatan ini dilakukan secara bertahap,” ujarnya. Penyandang cacat yang akan dilatih itu, akan dipilih dan bekerjasama dengan pemerintahan desa, kelurahan dan kecamatan setempat. Pelatihan itu, merupakan program yang pertama kali dilakukan jajarannya. Sebelumnya, penyandang cacat pernah dilatih melalui program dari Pemerintah Provinsi Bengkulu (Pemprov). Dikarenakan program tersebut sangat positif. Sedangkan program dari Kementerian Sosial RI, yang dinamakan asistensi sosial dengan kecacatan berat, sejak dua tahun terakhir  telah mendapatkan bantuan berupa uang tunai Rp 300 ribu/bulan. “ Program dari pusat itu khususnya untuk daerah ini  hanya tiga orang. Kita terus mengusulkan supaya ditambah, hanya saja belum mendapatkan realisasi. Ini dikarenakan penyandang cacat berat di daerah ini cukup banyak,” demikian Suyoso. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: