Cetak Sawah Diusut Bertahap
BENTENG, BE - Ternyata dugaan korupsi pada kegiatan cetak sawah baru di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) yang diduga fiktif itu merupakan lahan empuk bagi para koruptor untuk mengambil keuntungan secara pribadi. Karena, dilakukan dalam kurun waktu selama 3 tahun, terhitung sejak tahun 2011, 2012 dan 2013. Sehingga, menimbulkan banyak celah untuk dilakukan tindakan yang menjadi musuh masyarakat di negara ini. Hanya saja, pihak aparat penegak hukum, khususnya Kejari Bengkulu Utara tidak akan kecolongan didalam menangani dugaan korupsi tersebut. Melainkan akan melakukan pengusutan secara 3 tahap. Namun, untuk tahap awal, dilakukan pengusutan untuk tahun 2012 dulu. \"Saat ini, yang kita tangani khusus untuk tahun 2012 saja,\" ungkap Kasi Intel Kejari Kabupaten Bengkulu Utara, Hasnul Fadli, SH belum lama ini. Menurutnya, setelah rampung pengusutan dugaan korupsi cetak sawah fiktif jilid I, yaitu untuk tahun 2012 yang tengah dilakukan oleh pihaknya maka penyidik akan melanjutkan proses penyidikan terhadap dugaan korupsi cetak sawah tahun 2011 atau 2013 tersebut. Hal itu, bertujuan agar materi penyidikan yang tengah didalami itu dapat dilakukan secara profesional dan terbongkar secara keseluruhan. \" Kalau kita guyur seperti ini, penanganan kasusnya akan lebih efektif,\" terangnya. Ia menambahkan, pihaknya menduga jumlah kerugian negara yang ditimbulkan dalam proyek cetak sawah fiktif ini cukup besar. Karena, kucuran anggaran dari bantuan sosial (bansos) dari Kementerian Pertanian RI itu, dikucurkan secara bertahap selama 3 tahun anggaran tersebut. Hanya saja, untuk mengetahui jumlah kerugian negara yang ditimbulkan maka pihaknya akan melakukan penghitungan dilapangan bekerja sama dengan pihak BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu. \" Kasus yang kita tangani ini, juga dimonitor oleh aparat penegak hukum di tingkat pusat. karena, dana yang dikucurkan memang cukup besar,\" paparnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertanhutbun) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng), Durani Usman, SP menjanjikan jika pihaknya akan melakukan jumpa pers atau penemuan dengan kalangan wartawan dari berbagai media yang bertugas di Benteng ini. Tujuannya, agar persoalan dugaan korupsi cetak sawah fiktif yang tengah ditangani pihak Kejari ini dapat jelas dan terang. Sehingga, dapat diketahui siapa yang salah dan benar. Selain itu, persoalan ini tidak menjadi bumerang bagi pihaknya dikemudian hari. \" hari Senin (27/1) nanti mita jumpa pers. Sehingga, persoalan cetak sawah baru dapat kita kupas secara tuntas,\" akunya. (111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: