Penderita HIV/AIDS di Mukomuko Warga Pendatang
MUKOMUKO, BE - Sejak Januari hingga pertengahan Desember tahun 2013, warga yang menderita penyakit HIV/AIDS diwilayah Kabupaten Mukomuko, baru ditemukan satu orang wanita yang positif. Itupun warga pendatang yang pernah bekerja di salah satu warung remang – remang di wilayah Kecamatan Penarik. “ Terhitung kemarin, (18/12) satu warga pendatang positif AIDS. Itupun orang yang bersangkutan sudah pulang ke daerah asalnya Magelang, Jawa Tengah, setelah mendapatkan pengobatan di Bengkulu dan dijemput oleh keluarga wanita yang bersangkutan,” ungkap Plt Kadinkes Sabrin melalui Kabid Pemberanatsan Penyakit Menular dan Peyehatan Lingkungan, Riswandi Dani SKM. Kendati demikian, masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari penyakit yang tidak bisa disembuhkan tersebut. Untuk mencegah hal tesebut, Dinkes kerap melakukan sosialisasi terutama sasarannya adalah para pelajar SMA sederajat. “ Sudah beberapa sekolah kita berikan sosialisasi mengenai penyakit AIDS, diantaranya di SMAN 1 Mukomuko dan sejumlah sekolah lainnya yang akan dilakukan secara bertahap,” katanya. Dinkes Kabupaten bersama Dinkes Provinsi, dalam waktu dekat berencana langsung turun kelapangan. Khususnya diwilayah yang berpotensi terjangkit HIV/AIDS. Diantaranya diwilayah Kecamatan Penarik , Air Hitam,Pondok Suguh dan Lubuk Pinang. “ Kita akan mengambil sample darah para pekerja di warung remang – remang tersebut,” ujarnya. Kegiatan itu, lanjut Riswandi, pihaknya masih menunggu informasi lebih lanjut dari Dinkes Provinsi Bengkulu. Mulai dari tenaga, peralatan disiapkan oleh Dinkes Provinsi. Sedangkan Dinkes kabupaten sebatas mendampingi dan ikut menyiapkan tenaga jika dibutuhkan. Sample darah itu nantinya akan langsung dibawa ke Bengkulu untuk diperiksa di VCT. “ VCT ini hanya ada di RSUD Bengkulu,” ujarnya. Bagi penderita AIDS untuk sementara hanya bisa diberikan obat. Pengobatan itu hanya sebatas memperlambat perkembangan virus dan penambahan stamina bagi penderita. “ Penderita AIDS tidak boleh diasingkan. Yang bersangkutan hanya diimbau supaya tidak melakukan hubungan seksual, jarum suntik bekas penderita digunakan kepada orang lain dan terkena percikan darah penderita ke yang lain. Inilah yang dapat menular ke yang lainnya. Kalau hanya sebatas salaman, berpelukan, minum dengan gelas yang sama dan lainnya tidak masalah atau penyakit itu tidak menular,” tutupnya. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: