Energi PLTA Terancam Susut

Energi PLTA Terancam Susut

SEBERANG MUSI, BE - Debit air Sungai Musi di Kabupaten Kepahiang sebagai sumber energi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Musi mengalami penurunan. Hal ini diketahui setelah BPDAS Ketahun melakukan penelitian sejak beberapa waktu lalu. Akibatnya, energi pemutar turbin PLTA tersebut terancam menurun hingga berdampak pada menurunnya energi listri yang dihasilkan. Demi mengantisipasi laju penyusutan air sungai, kemarin (12/12) di Desa Taba Padang Kecamatan Seberang Musi dilakukan penanam pohon dan pembagian bibit pohon kepada para petani dalam rangka peringatan hari menanam pohon Indonesia (HPMI), Bulan Menanam Nasional (BMN), Gerakan Perempuan Tanam dan Pelihara Pohon (GPTP) dan Hari Perkebunan ke-56 tingkat Kabupaten Kepahiang kemarin. \"Sebenarnya mengenai berkurangnya debit air Sungai Musi ini sudah kita pantau dalam beberapa waktu terakhir ini. Menurut kita, pihak PLTA Musi dinilai tidak peduli dengan kondisi sungai Musi, terlebih lagi saat ini debit air sungai Musi diketahui sudah jauh mengalami penurunan. Padahal keberlangsungan PLTA tersebut sangat tergantung dengan debit air,\" ujar Kepala BPDAS Ketahun, Ir Sumarsono MM kemarin. Dikatakannya, penurunan debit air sungai Musi salah satu dampak dari kerusakan hutan yang sudah cukup parah. Dengan begitu sudah seharusnya PLTA itu terlibat langsung dalam menjaga kelestarian kawasan hutan, terutama kawasan hutan di Daerah Aliran Sungai (DAS) khususnya Sungai Musi. \"Seharusnya PLTA menyisikan dana CSR (Corporate Social Sesponsibility) untuk menjaga kelestarian kawasan hutan. Sehingga kerusakan kawasan hutan bisa diperbaiki. Memang dari informasi yang kita terima, dana CSR dari PLTA Musi itu ada dan langsung diberikan kepada masyarakat desa penyangga. Saya rasa tidak ada salahnya jika PLTA lebih mengendepankan mengajak masayarakat untuk menjaga kelestarian kawasan hutan dengan dana CSR,\" jelasnya. Menurutnya, terkait soal dana CSR ini telah diusulkan semacam Peraturan Daerah (Perda) ditingkat Provinsi Bengkulu. Nantinya diharapkan dalam Perda itu dapat mengatur dana CSR demi menjaga kelestarian DAS. \"Seperti halnya saja PLTA Musi itu, kalau debit air sungai terus menurun akibat kerusakan kawasan hutan yang terus bertambah parah, bisa-bisa nantinya PLTA Musi tidak lagi bisa beroperasi,\" tandasnya. Sementara itu, Wabup Kepahiang Bambang Sugianto SH MH mengatakan, untuk menjaga kelestarian kawasan hutan tidak terkecuali DAS, salah satu upaya yang dilakukan dengan cara reboisasi ataupun penanam kembali tanaman-tanaman berkayu. \"Dengan begitu nantinya disaat turun hujan, airnya tidak langsung turun ke sungai. Tetapi lebih dulu diserap tanaman, dengan begitu debit air lebih terjaga,\" jelasnya. Ketua TP PKK Kepahiang Ny Ice Bando menyampaikan tahun ini pihaknya mengoptimalkan pemamfaatan lahan dan mendukung ketahanan pangan dan menjaga sumber daya alam. Ini seperti dilakukan pihaknya dengan membagikan bibit kepada ibu-ibu PKK di Kecamatan Seberang Musi khususnya didesa Taba Padang. \"Seperti saat ini kita membagikan bibit sengon sebanyak 2500 batang, pala 100 batang, bambang lanang 100 batang, mangga 5 batang, Klengkeng 5 batang, rambutan 5 batang dan naga 20 batang. Ini sebagai upaya kita agar untuk mengoptimalkan lahan dan mendukung ketahanan pangan di Kepahiang khususnya di taba padang ini,\" ujar Ice. Sementara itu, Ketua panitia menanam pohon Dishutbun Kepahiang Apandi SSos menyampaikan pihaknya selama tahun 2013 ini juga telah membangikan sebanyak 92 ribu bibit jauling yang terdiri dari bibit sengon 87 ribu batang dan bibit pala sebanyak 5 ribu batang. Tidak hanya itu bibit jauling yang berasal dari DAK Kabupaten Kepahiang yang berjumlah 15 ribu yang terdiri dari bibit sengon 40 ribu batang, bibit bambang labang 15 ribu batang, bibit pala 24 ribu batang dan bibit mahoni 10 ribu batang juga sudah disalurkan kepada para petani di Kepahiang. Kita juga salurkan sebanyak 750 ribu batang bibit untuk pembangunan kebun bibit rakyat (KBR) di Kepahiang. Kita juga salurkan sebanyak 19,6 ribu batang bibit karet untuk 127,5 Ha lahan dengan jumlah petani 98 orang. Selain bibit, kita berikan juga pupuk organik sebanyak 241,8 ton untuk luas lahan 250 Ha dengan rincian 248 petani serta alat perangkap hama kopi dan gunting pangkas,\" tandasnya.(505)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: