Guru Menumpuk di Kota

Guru Menumpuk di Kota

MUKOMUKO, BE – Ketua PGRI Kabupaten Mukomuko, Drs Suwarto MPd melalui Sekretaris Joni Nofian SPd menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional (HGN), selain harus adanya peningkatan profesional guru khususnya di wilayah Kabupaten Mukomuko. Pemkab Mukomuko melalui dinas terkait diminta lebih profesional dalam melakukan penempatan tenaga guru.  Terutama di desa – desa terpencil atau tempat khusus. Ia menilai selama ini pendistribusian/penempatan  tenaga guru belum optimal dan masih banyak menumpuk di wilayah perkotaan dan jalan lintas. Akibatnya kekurangan tenaga guru di wilayah terpencil, dan banyak kepsek merekrut tenaga honorer. Itupun gurunya banyak yang tamatan SLTA sederajat dan tidak sesuai dengan jurusan. Imbasnya kepada pendidikan. \"Persoalan ini disebabkan keterbatasan tenaga guru diwilayah khusus tersbeut,” bebernya. Menurutnya, pada awalnya pemerataan guru di wilayah khusus sudah berjalan. Namun, setelah beberapa bulan atau hingga satu tahun mengabdi langsung pindah ke sekolah lainnya. “ Ketika baru diangkat sebagai CPNS. Penempatannya bagus dan sesuai dengan kebutuhan. Setelah diangkat menjadi PNS pindah. Inilah yang harus dirubah dan menjadi evaluasi jajaraan terkait.  Guru harus siap ditempatkan dimana saja,” katanya. Hal senada disampaikan Anggota Komisi III DPRD, Purwanto. Ia menilai dewan sudah pernah melakukan koordinasi dengan jajaran Dispendikbud. Hanya saja hasil dari koordinasi itu pun secara perlahan penempatan guru mulai tidak tepat dan banyak guru yang pindah. “ Sudah lama dalam penempatan tenaga guru khususnya di wilayah terpencil kita minta dipertahankan. Namun, fakta dilapangan  dengan sangat mudahnya guru yang awalnya mengajar di wilayah terpencil pindah ke sekolah lainnya,” bebernya. Kendati demikian, kata Purwanto dalam waktu dekat jajarannya akan mengundang jajaran Dispendikbud. Khususnya untuk membahas penempatan guru. “ Yang kita prioritaskan nantinya bagaimana penempatan guru khususnya di wilayah terpencil. Prihatin kita sekolah diwilayah terpencil, sedangkan diwilayah kota banyak guru – guru yang menumpuk,” demikian Purwanto. (900)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: