Pelanggan PDAM Mengeluh

Pelanggan PDAM Mengeluh

\"RUDIBENGKULU, BE - Sejumlah pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu mengeluh. Pasalnya, distribusi air PDAM ke rumah mereka mati sejak dini hari pukul 02.00 WIB, kemarin (13/11). Sebagaimana diungkapkan Rio Andika (26), warga Komplek Pepabri Blok D 1 Kelurahan Lingkar Barat. Disampaikannya, air PDAM yang mengalir ke rumahnya seringkali macet. Sehingga ia dan keluarganya terhambat dalam menjalankan aktivitas rutin sehari-hari. \"Dalam satu bulan, air PDAM bisa sampai 10 kali mati. Kalau mati, biasanya kami menunggu berhari-hari untuk bisa hidup lagi.  Aktivitas kami banyak yang terhambat karena persoalan ini,\" ujarnya. Senada disampaikan Tri Kurniawan (27), warga Jalan Nala RT 3 RW 1 Kelurahan Anggut Bawah. Dia menyampaikan, distribusi air PDAM ke rumahnya kerap kali mengecil. Sehingga ketika hendak melakukan kegiatan besar di rumahnya, pihaknya harus meminta air bersih kepada tetangganya yang menggunakan air sumur. \"Selain airnya seringkali mengecil, kualitasnya juga buruk. Sudah sejak 3 tahun terakhir air PDAM yang mengalir di rumah kami keruh. Dari warnanya saja sudah kecoklatan. Kalau untuk dikonsumsi untuk masak air minum atau masak nasi, kami terpaksa mengendapkannya terlebih dahulu,\" tukasnya. Dikonfirmasi, Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, H Sjobirin Hasan SE MBA mengatakan, ketika ia menerima informasi dari pelanggan bahwa distribusi air PDAM tersendat, ia sendiri langsung menemui Manager PLN Area Bengkulu. Kepada pihak PLN, ia meminta agar suplai listrik untuk menggerakkan mesin pompa PDAM jangan sampai terganggu. \"Saya baru saja pulang menghadap Manager PLN Area Bengkulu. Karena pompa kita harus digerakkan melalui listrik yang mereka aliri. Saya minta agar bilamana ada kerusakan di instalasi mereka, mereka bisa langsung memperbaiki. Dan perbaikannya jangan memakan waktu terlalu lama. Karena kita juga sadar bahwa air ini merupakan sarana yang menyangkut hajat hidup orang banyak,\" ujarnya sembari memperlihatkan foto pertemuannya dengan Manager PLN Area Bengkulu, Hadi Syaputra. Ditanya apakah ketika listrik mati pihaknya tidak bisa mengantisipasi dengan menghidupkan mesin genset yang mereka miliki, Sjobirin menjawab, hal itu sudah mereka lakukan. Hanya saja, dia menyatakan, kapasitas mesin genset yang mereka miliki tidak bisa mencukupi kebutuhan listrik untuk dapat mengoptimalkan distribusi air PDAM ke rumah-rumah pelanggan. \"Tapi bukan masalah mesin gensetnya. Kalau mesinnya yang kita miliki paling baik kualitas dan kapasitasnya daripada yang dimiliki perusahaan lain dimanapun. Dengan menggunakan listrik PLN saja terkadang suplai listriknya masih kurang besar, apalagi kalau menggunakan genset,\" urainya. Ia juga menjelaskan, mesin genset kurang efesien bilamana digunakan sebagai pemasok listrik bagi mesin pompa pipa PDAM yang mereka miliki. Menurutnya, ada kesulitan untuk mengontrol pengelolaan administrasi bila suplai energi bagi mesin pompa pipa PDAM dilakukan dengan menggunakan mesin genset. \"Bagaimana kita mengontrol berapa biaya operasional bila dihidupkan satu hari misalnya. Jumlahnya sangat relatif dan yang jelas akan mahal sekali. Kedepan, kami tetap berharap dengan PLN agar suplai listrik bagi PDAM tidak terkendala. Karena kita selalu tepat waktu dalam membayar listrik,\" paparnya. Sementara anggota Komisi III DPRD Kota, Sofyan Hardi SE menyatakan, ia berharap agar manajemen PDAM Tirta Dharma yang baru dapat memenuhi komitmennya untuk melakukan perubahan secara besar-besaran di tubuh perusahaan milik Pemda Kota ini. Dia menyarankan, apabila dalam melakukan perubahan tersebut PDAM memerlukan dana, maka ia mempersilakan kepada manajemen yang baru untuk mengajukan proposal kepada dewan untuk mendapatkan alokasi anggaran dalam APBD 2014 yang saat ini sedang dibahas. \"Percuma ada pemilihan direktur PDAM kalau airnya masih sering macet dan keruh. Masalah air ini sangat krusial. Kalau PDAM memang butuh anggaran untuk memperbaiki manajemennya, silakan ajukan kepada dewan. Demi kepuasaan para pelanggan PDAM yang notabene adalah para warga Kota Bengkulu, saya kira DPRD Kota tidak akan keberatan,\" sampainya. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: