Sopir Angkot Keluhkan Calo KIR
BENGKULU, BE - Sejumlah sopir Angkot (angkutan kota) mengeluhkan maraknya calo pengurusan izin operasional kelayakan angkutan umum atau lazim disebut KIR. Pasalnya, pengurusan melalui calo ini membuat harga pengurusan tersebut menjadi lebih mahal dari biasanya. \"Jelas-jelas harga resmi yang ditetapkan dan ditempel di kantor UPKD (Unit Pemeriksaan Kendaraan Daerah) tarifnya hanya Rp 85 ribu. Tapi oleh oknum calo di UPKD kami malah ditarik Rp 130 ribu,\" kata Gandhi (38), salah seorang sopir Angkot trayek hijau, kemarin. Menurut Gandhi, praktik percaloan ini membuat para sopir Angkot dirugikan. Pasalnya, jumlah selisih tersebut tergolong berat bagi para sopir yang berpenghasilan rendah. \"Kami maunya mengurus KIR ini sendiri dan langsung dengan petugas resmi. Tidak pakai calo-caloan. Tapi waktu kami berniat untuk menemui langsung petugas resmi, kami sudah dicegat para calo yang mangkal di depan kantor UPKD itu. Anehnya, mereka seenaknya menaikkan tarif sampai hampir Rp 50 ribu. Padahal penghasilan kami tidak seberapa,\" ungkapnya. Senada disampaikan seorang sopir Angkot putih, Agusalim (40), dirinya merasa keberatan apabila KIR harus diurus oleh seorang calo, bukan petugas resmi. Terlebih, pengurusan KIR ini wajib dilakukan setiap enam bulan sekali. \"Iya kalau cuma satu dua Angkot. Tapi bayangkan kalau seratus Angkot saja. Jumlahnya sudah Rp 5 jutaan. Sementara Angkot di kota ini kan ada banyak sekali,\" ketusnya. Dikonfirmasi, Kepala Unit Pemeriksaan Kendaraan Daerah (UPKD) Kota Bengkulu, Tarmizi, menampik adanya praktik percaloan di lembaganya. Ditegaskannya, berkali-kali ia telah mengimbau kepada para sopir Angkot untuk tidak mewakilkan pengurusan KIR kepada selain petugas resmi. \"Biasanya sopir malah merasa nyaman kalau diurus calo. Tapi kami tetap melarang keras. Sebaiknya para sopir tidak membayar di luar loket karena yang diluar loket itu bukan petugas kita,\" sanggahnya. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: