Jembatan Belly Putus, Ratusan KK Terisolir

Jembatan Belly Putus, Ratusan KK Terisolir

\"Muko2\"MUKOMUKO, BE – Jembatan belly dengan panjang sekitar 90 meter yang berlokasi di Desa Lubuk Cabau, Kecamatan V Koto putus. Peristiwa itu terjadi, Jum’at (8/11) malam sekitar pukul 19.45 WIB. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun jembatan tersebut mengalami rusak parah ambruk dan putus. Akibatnya, jembatan yang merupakan penghubung perumahan PT Agro Muko Sungai Kiang Estate serta digunakan masyarakat sekitar sebagai jalan transportasi mengangkut hasil pertanian tidak bisa lagi dilewati. “ Jembatan belly itu dibangun oleh pihak perusahaan yang bersangkutan. Tetapi juga digunakan masyarakat untuk mengangkut hasil pertanian seperti tandan buah segar (tbs),” ungkap Kades Lubuk Cabau, Adnansyah. Putusnya jembatan itu, kata Kades diduga kuat akibat meluapnya sungai Majunto dan diterjang dengan kayu besar, yang berasal dari hutan produksi terbatas (HPT) Majunto yang berada didaerah tersebut. “ Air sungai meluap sudah sering terjadi, tetapi tidak menyebabkan kerusakan. Ambruk dan putusnya jembatan itu diakibatkan terjangan kayu – kayu besar,” katanya. Asal kayu diduga hasil penebangan liar yang dilakukan oknum masyarakat, ataupun sisa penebangan kayu yang dilakukan beberapa perusahaan yang berinvestasi di wilayah tersebut. Ia meminta pemerintah melalui pihak terkait tegas dalam melakukan penindakan dalam aktifitas illegal logging yang masih marak terjadi dan kaji ulang perizinan aktifitas perusahaan yang ada di wilayah tersebut. “ Kita tidak menuduh, banyak laporan dari masyarakat yang menyampaikan akibat penebangan liar baik itu dilakukan oknum perusahaan dan penebangan dihutan kawasan,” bebernya. Putusnya jembatan itu, mengakibatkan sekitar 110 kepala keluarga  yang merupakan karyawan dari PT Agro Muko terisolir karena pun tidak bisa keluar. Untuk jalan alternatif satu – satunya yakni menggunakan jalan jembatan air bendungan. Jembatan itupun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua dan mobil kecil. “ Sebelum jalan itu digunakan, kita akan meminta izin terlebih dahulu kepada pemda dalam hal ini dinas pekerjaan umum. Sehingga untuk sementara bisa dilalui warga beraktifitas sehari – hari dan bisa melangsir hasil perkebunan untuk dibawa keluar, walaupun hanya bisa dilewati kendaraaan yang berkapasitas maksimal 2 ton,” katanya. Ia juga meminta pihak perusahaan dan pemerintah segera mengambil solusi supaya jembatan yang putus tersebut segera dibangun kembali. (900)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: