Pelajar Nekat Gantung Diri
UJAN MAS, BE - Kurun waktu dua hari terakhir dipenghujung bulan Oktober ini, terjadi dua kasus bunuh diri di Kepahiang. Sebelumnya Kusman (86) warga Desa Bukit Barisan yang melakukan aksi nekat itu. Kali ini, Putra Handoko (16) warga Desa Ujan Mas Bawah yang menjadi korbannya. Korban yang masih bersekolah itu ditemukan dalam kondisi merenggang nyawa dalam posisi tergantung diplafon kamar rumahnya. Sampai berita ini diturunkan belum diketahui secara pasti penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Data terhimpun, aksi gantung diri yang dilakukan korban yang merupakan anak ke-5 dari 9 bersaudara ini terjadi pada Sabtu (26\\10) kemarin. Korban pertama kali diketahui oleh sang ayah yang saat itu hendak menunaikan salat subuh sekitar pukul 05.00 WIB. Sang ayah begitu terkejut melihat bayangan tinggi didalam kamar korban, setelah mendekat, sang ayah kaget karena bayangan tinggi tersebut ternyata adalah sang anak yang dalam kondisi tergantung dengan menggunakan sebuah tali nylon. \"Sampai dengan saat ini kita belum mengetahui motif korban nekat bunuh diri. Namun dari keterangan pihak keluarga korban baru pulang ke rumah sekitar pukul 03.00 WIB setelah itu makan. Dan baru diketahui dalam posisi tergantung saat sang ayah hendak menunaikan ibadah salat Subuh,\" ujar Kapolres Kepahiang AKBP Sudarno SSos MH melalui Kapolsek Ujan Mas Iptu Refenih Y Rahman SH kepada BE. Dikatakannya, aksi bunuh diri yang terjadi ini merupakan kali kedua dalam kurun tempo dua hari diwilayahnya. Sebelumnya seorang tukang urut warga Kecamatan Merigi yang juga ditemukan sudah tewas dipintu dapur rumahnya.\"Peristiwa ini kali kedua, setelah pada Jumat (26/10) kemarin juga ada warga Merigi yang tewas gantung diri,\" jelas Kapolsek. Sementara itu, paman Korban yang juga kades Daspetah Endar Husin (45) menyampaikan ketika ditemukan suhu badan korban masih terasa hangat, dan diperkirakan peristiwa itu terjadi hanya berselang beberapa menit saja setelah ditemukan oleh sang ayahnya. \"Jadi ayahnya sambil memeluk tubuh yoko dan meminta warga agar tidak memutuskan tali yang melilit dileher melainkan dengan cara membuka ikatan, karena menurut orang tua dulu siapa tahu nyawanya masih bisa tertolong. Namun malangnya belum sampai di RSUD nyawa korban sudah tidak ada lagi,\" katanya. Dikatakannya, pada malam itu korban pulang dari pos jaga yang tak jauh dari rumahnya sekitar pukul 03.00 WIB, usai jaga tersebut korban juga sempat pulang ke rumah dan memasak sambal jengkol dan memakannya. \"Setahu kami tidak ada tanda-tanda ataupun masalah dengan keluarga semuanya masih berjalan seperti biasa. Bahkan ia sempat masak dan makan sebelum bunuh diri, makanya kita sangat terpukul dan kenapa ia sampai nekad bunuh diri,\" tandasnya.(505)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: