Pemilihan Ketua PGRI “Sengit”
KOTA BINTUHAN, BE- Pemilihan Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Kaur yang akan berlangsung 30 Oktober bakal sengit dan menegangkan. Karena semua Pengurus Cabang (PC) Kecamatan PGRI akan mengusulkan calon masing-masing, sehingga jumlah PC sebanyak 15 PC yang siap mengantarkan ketua masing-masing. \"Kalu semua PC mengusung calon jelas sangat sengit karena ada 15 calon ketua PGRI yang akan dipilih nantinya, namun semuanya masih menunggu pengumpulan berkas calon Ketua PGRI pada tanggal 20 oktober mendatang,\" kata ketua PC PGRI Kecamatan Maje Rafii, SPd, kemari. Dikatakanya, Konferensi PGRI Kabupaten Kaur ke -3 nantinya diharapkan sebagai proses pemilihan ketua harus dibangun cukup demokratis. Lalu menjelang pemilihan ketua, pengurus periode sebelumnya yang dipimpin Sirajuddin Aksa MTPd (Kini Ketua KPUD Kaur) akan menyampaikan laporan pertanggungjawaban. Begitu laporan pengurus periode sebelumnya diterima, peserta konferensi PGRI yang berasal dari 15 kecamatan, menetapkan tata tertib pemilihan pengurus baru. \"Disana nantinya kemungkinan besar adanya masukan dan kritikan untuk pemelihan ketua baru, wakil ketua dan sekretaris, yang jelas saat ini kita masih melakukan persiapan baik dimana lokasi untuk pemilihan. Namun untuk pemilihan sudah ditentukan tanggal 30 Oktober mendatang,\" jelasnya. Sementara itu, nama-nama kandidat ketua PGRI Kabupaten Kaur saat ini sudah banyak diperbincangkan ada enam nama yang layak menjadi kandidat calon Ketua PGRI Kabupaten Kaur. Enam nama ini yakni Ketua I PGRI Amrizal SPd , Ketua II Sarkawi SPd, lalu Tarmizi Spd, Agussalim MTPd Kepsek SMA 8 Kaur, lalu Rafii SPd PC PGRI kecamatan Maje, Zainuddin Sinaga SPd Kepala SMP Layanan Khusus dan Indra Sutama SPd Kepala SMPN Boarding School. Namun diantara enam nama tersebut memang semuanya punya karakter, wibawa, profesional, sehingga nantinya guru yang akan menilainya. Menurut Ketua PGRI Kaur Sirajuddin Aksa MTPd juga Ketua KPUD Kaur mengatakan, semua punya kemampuan untuk memimpin PGRI, bahkan bukan hanya dari kalangan pengurus PGRI tapi bisa juga dari guru. Sebab PGRI itu dibangun menampung aspirasi guru, sehingga siapapun berhak untuk mencalon. \"Jika saya harus disuruh menilai 6 orang yang diisukan sebagai kandidat, maka semuanya baik dan layak, namun semuanya kan ditentukan dalam Konferensi nantinya, namun diharapkan dalam proses pemilihan nantinya semua pihak mendukung dan mematuhi aturan, karena untuk kepentingan bersama khususnya ribuan guru di kabupaten Kaur,\" jelasnya. (823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: