Redam Konflik di Perbatasan
MUKOMUKO, BE – Belum adanya penegasan batas wilayah antara Kabupaten Mukomuko, Bengkulu dengan Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar menimbulkan masalah baru. Beberapa hari lalu tanaman sawit warga Mukomuko di atas wilayah yang saat ini berstatus quo diduga terbakar. Untuk mengantisipasi hal – hal yang tak diinginkan, Pemda Mukomuko meminta kades dan camat diwilayah itu dapat meredam konflik di wilayah perbatasan tersebut. “ Secara lisan sudah kita sampaikan kepada camat dan diharapkan direalisasikan,” ungkap Kabag Pemerintahan Setdakab Mukomuko, Badi Uzaman. Untuk meredam konflik, diantaranya Camat harus memberikan pengarahan kepada warganya supaya dapat menahan diri dan tidak melakukan hal –hal yang tidak diinginkan.Warga Mukomuko yang masih melakukan aktifitas di wilayah perbatasan itu, lanjut Badi, tidak masalah jika hanya melakukan panen. Yang tidak boleh itu jika melakukan aktifitas baru seperti melakukan penanaman tanaman baru. “ Kalau tanaman sawitnya sudah masak , tidak masalah dipanen. Yang tidak boleh itu menanam tanaman baru,” katanya. Belum tuntasnya permasalahan di wilayah perbatasan itu adalah penegasan tapal batas kedua provinsi, untuk kepemilikan lahan bisa siapa saja sepanjang mengikuti wilayah administrasi letak tanah tersebut. Warga diharapkan bersabar untuk menunggu keputusan dari pemerintah pusat. “ Keputusan penegasan itu tinggal menunggu ditandatangani Mendagri,” demikian Badi. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: