Kisruh Tower Dibahas

Kisruh Tower Dibahas

BENGKULU, BE - Bila tak ada aral melintang, hari ini, Dinas Tata Kota dan Pengawas Bangunan (DTKPB) Kota Bengkulu akan melakukan mediasi terhadap konflik antara warga dengan Pengembang Tower Protelindo atas berdirinya tower di RT 4 RW 1 Kelurahan Tengah Padang.   \"Besok (hari ini, red) semua yang ribut akan kita pertemukan di kantor kami (DTKPB).  Camat, Lurah, Ketua RT dan warga setempat baik yang pro maupun kontra sudah kita surati,\" kata Kepala DTKPB, Ir Yalinus, kemarin. Terhadap keberadaan tower itu sendiri, lanjutnya, pihaknya memang belum pernah menerbitkan izin atas pendirian tower setinggi 30 meter tersebut.  Warga sendiri menjadi ricuh karena khawatir akan dampak negatif dengan keberadaan tower tersebut di tengah-tengah mereka. \"Kami belum pernah kasih izin pendirian tower itu. Tapi begitu saja tiba-tiba berdiri. Memang kebanyakan para pengembang tower itu demikian kelakuannya. Izin belum keluar namun sudah mendirikan,\" ujarnya. Bila nanti pihaknya menemukan bahwa pendirian itu tidak sesuai prosedur, Yalinus memastikan bahwa pihaknya akan melakukan penyegalan atas tower tersebut. Termasuk bilamana penentangan warga dalam mediasi tidak bisa diselesaikan, maka tower tersebut akan dibongkar kembali. \"Nanti kita lihat saja bagaimana hasil mediasinya,\" ujar dia. Tidak semua warga menentang keberadaan tower ini. Misalnya Hendra, warga RT 4 yang rumahnya bersebelahan dinding dengan lokasi tower. Dia tidak merasa keberatan dengan keberadaan tower. Sebaliknya, ia mendukung tower setinggi 30 meter itu berdiri. \"Sinyal HP kami malah bagus dengan adanya tower itu. Lagian orang yang tanahnya dikontrak untuk tower itu orang yang hidupnya kekurangan. Siapa tahu dengan adanya orang yang mengontrak tanah itu bisa mengubah hidup mereka atau setidaknya dapat berguna buat mereka memperbaiki rumah,\" paparnya. Sementara itu, Koordinator Pengembang Tower Protelindo, Bayu, ketika dikonfirmasi belum banyak berkomentar terkait hal ini. Ia mengaku masih mempelajari dan mendalami masalah ini. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: