Kas PDAM Juga Dijebol
BENGKULU, BE - Eks Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Dharma Kota Bengkulu, Ichsan Ramli SE akhirnya angkat bicara mengenai persoalan yang terjadi ditubuh perusahaan yang ia pimpin. Menurutnya, ada 2 persoalan utama ditubuh PDAM yang saat ini harus diselesaikan oleh pemerintah. \"Pertama, hutang karyawan yang begitu besar. Tapi ini sebenarnya sudah selesai dengan adanya surat perjanjian di atas materai untuk dilunasi yang ditandantangani oleh para peminjam dengan Kejaksaan. Kedua, masalah kas yang dibobol oleh karyawan sebesar Rp 4,1 miliar. Ini yang belum terungkap,\" ujarnya saat ditemui sebelum persidangan di Pengadilan Negeri, kemarin. Sayangnya Ichsan enggan menyebutkan siapa nama orang tersebut. Ia menyerahkan masalah ini sepenuhnya kepada Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma maupun kepada direksi perusahaan yang baru. \"Tanyakan saja kepada Plt Direktur atau auditor yang sudah menyerahkan hasil audit mereka kepada Badan Pengawas. Mereka lebih tahu,\" ungkapnya. Pembobolan kas ini, lanjutnya, terjadi pada masa kepemimpinannya masih berjalan. Ia mengaku terkejut saat mengetahui hal tersebut dan siap membeberkan mengenai kebenaran hal ini. \"Kalau tidak ada yang mengusut masalah ini, maka melalui serikat pekerja, saya yang akan melaporkannya kepada kejaksaan,\" tegasnya. Ichsan juga membeberkan bahwa dana pinjaman yang dilakukan oleh CV Raja Persada digunakan untuk pengadaan pakaian. Menurutnya, CV Raja Persada adalah rekanan yang sengaja dipakai oleh oknum di internal PDAM untuk mengajukan pinjaman. \"Dan ini tanpa sepengetahuan Direktur. Ini kasir yang urus,\" imbuhnya. CV Raja Persada Sementara itu, Plt Direktur PDAM Tirta Dharma Kota Bengkulu, Drs Hamidi Syarief, mengaku tidak tahu persis siapa direktur dan pemilik CV Raja Persada, hingga diberikan perlakukan khusus dan mampu mendapat kucuran pinjaman kas PDAM cukup tinggi. \"Tidak ada karyawan kita yang punya CV itu, dan saya belum tahu siapa direktur dan alamat perusahaan itu,\" aku Hamidi. Hamidi menuturkan baru mengetahui nama perusahaan yang mendapat kucuran pinjaman setelah dirinya meminta nama-nama peminjam dana kepada bawahanya. Dari dokumen yang berada di PDAM tidak tidak disebutkan alasan peminjamanya dari CV tersebut. \"Saya tahu nama-nama itu saat meminta siapa-siapa yang meminjam anggaran itu,\" katanya. Menurut Hamidi, sejak kasus ini mencuat, dirinya telah memerintahkan bawahannya supaya mengirimkan surat kepada CV Raja Persada dan itu sudah dilakukan dengan tujuan perusahaan itu secepatnya menyelesaikan pinjamanya. Namun kita bingung surat tersebut mau dikirim ke mana karena tidak ada alamat jelasnya? \"Kemarin itu mereka ngirimkan ke kantornya, tapi kemana kantor dan siapa direkturnya saya tidak tahu,saya juga tidak tahu apakah CV itu fiktif atau tidak, karena saya juga baru tahu CV itu sekarang, bahwa ada CV Raja Persada, siapa orangnyadan alamatnya dimana saya tidak tahu,\" katanya. (009/247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: