Ratusan Ayam Ditemukan Mati
MATI MENDADAK : Salah satu warga menunjunkan ayam mati mendadak. KOTA BINTUHAN, BE – Pegawai dari Dinas Pertanian dan Peternakan Kaur dalam seminggu ini bekerja keras. Hal ini disebabkan ratusan ayam mati mendadak di beberapa kecamatan di Kaur. Meski kematian ayam tersebut bukan karena flu burung, namun pihak dinas harus bergerak cepat supaya penyakit ayam mati mendadak karena ada virus tersebut tidak menular ke ayam lainnya. Kadis Pertanian Kaur, Asmawan SSos melalui Kabid Peternakan Rahmadaniar SP mengatakan, pihaknya sudah memberikan vaksin kepada ayam yang belum terjangkit virus dan juga yang sudah terjangkit, supaya penularan penyakit ayam itu tidak meluas. \"Sekitar ratusan ayam sudah kita vaksin, baik yang mati atau yang belum. Kita juga sudah melakukan penelitian, ternyata ayam tersebut terjangkit tetelo, penyebabnya tidak lain perubahan cuaca atau ada ada yam dari luar yang sudah terjangkit,\" ujar Asmawan. Dikatakannya, ayam yang paling banyak ditemukan mati yakni di Desa Suku Tiga dan Tanjung Betuah Kecamatan Nasal pada Jum\'at (16/8) lalu. Jumlahnya sedikitnya 300 ekor di Desa Suku Tiga dan sekitar 200 ekor di Desa Tanjung Betuah. Kemudian di Kelurahan Tanjung Iman Kecamatan Kaur Utara ditemukan 200 ekor ayam mati. \"Ayam mati mendadak di 3 desa ini terus betambah dalam seminggu ini. Yang mati itu ada ayam bangkok dan ayam kampung,\" jelasnya. Ditambahkan Asmawan, pihaknya sudah langsung turun ke lapangan terutama di Desa Suku Tiga, karena pada saat ditemukan ayam mati, sebagian masyarakat tidak menguburkanya jutru dibuang ke sungai. Jika dibuang di sungai, maka bisa saja ayam yang mati itu menularkan penyakit ke ayam atau hewan ternak lainnya. Selain melakukan pembinaan Distan juga membagikan puluhan botol vaksin untuk disemprotkan ke setiap kandang ayam. \"Dengan adanya penyemprotan vaksin ini bisa sedikitnya memberikan pencegahan agar tidak ada penularan virus kepada ayam yang hidup,\" jelasnya. Sementara itu, Kades Suku Tiga, Johari mengatakan, pihaknya sangat khawatir karena secara bergiliran ayam masyarakat Suku Tiga mati mendadak. Diakuinya, ada 30 KK yang mempunyai unggas merugi besar karena ayamnya mati.(823)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: