Warga Keluhkan Parkir Pasar Kaget
BENGKULU, BE - Sejumlah warga mengaku kesal dengan pelayanan dan tarif parkir pasar kaget yang terletak di beberapa titik di Kota Bengkulu. Selain pelayanan juru parkir yang cenderung kasar, warga juga kesal dengan biaya tarif parkir yang jumlahnya mencapai Rp 2 ribu permotor. Seperti disampaikan Fransiska Primadona (28), warga Kebun Tebeng yang ditemui di Pasar Kaget Jalan Jati. Petugas menyeret motornya dengan kasar ketika ia memarkirkan motornya tak jauh dari Kantor BCA Cabang Bengkulu. Dengan ulah oknum parkir tersebut, motornya mengalami goresan yang cukup panjang. \"Masih untung cuma bodinya yang kena. Kalau onderdilnya bagaimana,\" tukasnya saat dijumpai, kemarin. Senada disampaikan Lina, warga Kelurahan Anggut Atas, ia mengaku ditarik tarif parkir hingga Rp 2 ribu. Saking kesalnya, Lina sempat ribut dengan oknum parkir yang berada di Jalan KZ Abidin I. \"Kita kan ninggalin motor tidak jauh dari tempat kita belanja. Masak sampai Rp 2 ribu. Saya aja cuma belanja cendol nggak sampai Rp 2 ribu,\" ungkapnya dengan nada kesal. Lina berharap Pemda Kota dapat menindak setiap oknum parkir nakal dengan melakukan pemecatan. Bukan hanya saat Ramadhan di pasar kaget namun juga usai lebaran dimana beberapa titik ia melihat sejumlah oknum parkir ada yang memungut biaya parkir motor sampai Rp 2 ribu. \"Ini tidak sesuai dengan Perda (Peraturan Daerah). Pemerintah jangan diam. Karena rakyat yang dirugikan,\" paparnya. Dikonfirmasi, Kasi Sarana dan Prasarana Angkutan Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu Firdauz MZ mengatakan, pemerintah belum mengubah Perda kebijakan tarif parkir. \"Roda dua tetap Rp 1.000 dan roda empat Rp 2 ribu. Kalau ada yang memungut lebih dari ini diluar rest area berarti telah melanggar Perda,\" sampainya. Dishubkominfo Kota, tidak melakukan penindakan secara langsung terhadap oknum juru parkir nakal tersebut. \"Nanti kita laporkan dulu kepada pihak swasta yang ditunjuk agar mereka menindak oknum parkir yang sewenang-wenang menentukan harga. Kalau masih dilakukan kita ganti pengelolanya,\" ungkap dia. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: