Komisi I : APBD Tidak Beres
MUKOMUKO, BE – Pembelian empat unit mobil ambulance merek APV berbuntut panjang. Anggota legislatif menuding pembelian tersebut tidak sesuai dengan pembahasan antara pihak eksekutif dan legislatif. Awalnya pembelian ambulanc eitu disepakati sebanyak tiga unit. Masing - masing unit yang dibeli sebesar 2 ribu cc. Namun kenyataan dilapangan pembelian empat unit dan hanya 1500 cc. “Ada ketidak jujuran dalam ABPD kita ini,” tegas Ketua Komisi I , M Ali Syaftaini didampingi anggotanya Adrizon N, Haidir, Wahid Mubarok dan Ir Nurlina Zamdial. Temuan itu, terkuak setelah sejumlah bagian di pemkab Mukomuko dipanggil. Bagian Keuangan, Umum dan pelaksana kegiatan serta Asisten III yang mewakili Sekda diklarifikasi oleh dewan. Pada kesempatan itu Kabag Keuangan Setdakab, Rini Eka Putri menyampaikan bahwa anggaran yang diplotkan untuk pembelian empat unit ambulance itu yang tertera pada DPA adalah sesuai dengan usulan dari bagian umum. “ Kita merealisasikan atas usulan dari bagian umum. Jika ada terjadi perubahan atau lainnya kita tidak mengetahui,” ujarnya. Begitupun yang disampaikan Pelaksana Kegiatan , Drs Yandaryat bahwa pihaknya menjalankan tugas sesuai dengan yang telah tertera di APBD. Rapat sempat memanas, dimana anggota Komisi I, Adrizon N sempat memukul meja dan seakan - akan dituding sebagai provokator. Ini setelah Pelaksana Kegiatan menyampaikan bahwa adanya tudingan tidak sesuai dengan spek adalah statemen yang salah. “Kalau dikatakan tidak sesuai dengan spek itu tidak benar. Didalam kontrak speknya sesuai dengan fakta di lapangan. Jika tidak percaya mari bersama – sama kita lihat ke lokasi. Atas statmen itu pula pihak Kepolisian pun mulai melakukan penyelidikan atas pembelian ambulance tersebut,” katanya. Dari pertemuan itu belum diketahui apa kesimpulannya. “Kita belum dapat menyimpulkan hasil pertemuan ini dan akan diketahui beberapa hari kedepan. Untuk sementara ada ketidak jujuran dalam APBD. Ini terbukti dalam pembelian ambulance yang seharusnya tiga unit dengan 2 ribu cc namun fakta dilapangan dibeli empat unit dan hanya 1500 cc/unitnya. Begitu pun pada RKA dan DPA tidak sama,” demikian Ali. (900)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: