Dana Rp 3,9 M Harus Dipertanggungjawabkan
BENGKULU, BE - Pemerintah Kota Bengkulu melalui Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma, Direktur Pelaksana Tugas (Plt) PDAM Tirta Dharma dan Kabag Humas Setda Kota membeberkan kondisi keuangan BUMD milik pemerintah kota itu. Laporan itu disampaikan kepada media massa melalui jumpa pers di ruangan Asisten II Setda Kota, kemarin. Dari jumpa pers ini terungkap, memang ada dana sebesar Rp 3,89 miliar yang harus dipertanggungjawabkan oleh pihak manajemen PDAM saat ini. Ketua Badan Pengawas PDAM Tirta Dharma, Drs H Fachrudin Siregar kepada awak media menjelaskan, situasi keuangan PDAM yang mereka beberkan saat itu adalah hasil audit akuntan independen. Dari hasil audit tersebut, pihak Badan Pengawas PDAM menemukan adanya 7 permasalahan yang dihadapi PDAM saat ini. Pertama, lemahnya pengendalian atas keuangan perusahaan, termasuk didalamnya mekanisme peminjaman kas bon. Dikatakan Fachrudin, akuntan yang mereka sewa menemukan kas bon dari tahun 2009 hingga 2011 belum dipertanggungjawabkan dengan jumlah Rp 3,89 miliar. \"Ada kas bon yang sudah dipertanggungjawabkan dan ada yang belum. Ada dua sifat kas bon ini. Pertama sifatnya pribadi. Kedua ada yang dibayarkan untuk operasional kegiatan. Kami juga sedang berupaya untuk menelusuri seluruh kas bon yang ada. Termasuk menemui beberapa orang yang melakukan peminjaman,\" katanya. Kedua, sambung Fachrudin, pihak akuntan juga menemukan lemahnya pengawasan atas piutang pelanggan kepada PDAM. Ketiga, masih lemahnya pencacatan barang dan jasa yang masuk dan yang keluar. Keempat, ditemukan belum adanya bukti utang usaha. Kelima, masih adanya pencatatan administrasi yang kurang tepat. Keenam, adanya hasil audit tahun sebelumnya yang belum ditandaklanjuti. Ketujuh, prosedur akuntansi yang digunakan PDAM saat ini tidak sebagaimana seharusnya yang diatur atau tidak sesuai standar sebagaimana yang lazim digunakan saat ini. Kemudian lebih lanjut dipaparkannya, kelemahan mendasar yang menyebabkan PDAM berada dalam kondisi seperti saat ini adalah karena lemahnya sumber daya manusia yang mengelola perusahaan tersebut. Namun terkait hutang, semua karyawan PDAM yang memiliki utang dengan perusahaan sudah membuat pengakuan dan sudah menuliskan perjanjian untuk membayar. \"Bahkan beberapa sudah ada yang membayar,\" paparnya. Ditanyai mengenai apakah ada kemungkinan penggantian manajemen secara menyeluruh untuk menyehatkan BUMD ini kembali, Fachrudin mengatakan hal itu diserahkan sepenuhnya kepada manajemen yang baru yang direkturnya sebentar lagi akan diseleksi. \"Kalau kita dari Badan Pengawas sifatnya berusaha untuk dapat terus mengontrol agar perusahaan ini berjalan dengan baik dan kondisi keuangannya dalam keadaan sehat,\" tukasnya. Sementara Plt Dirut PDAM Tirta Dharma, Hamidi Syarif dalam jumpa pers tersebut mengatakan, pihaknya akan memperjelas apapun yang belum jelas dalam audit yang dilakukan akuntan independen yang disewa oleh Badan Pengawas. \"Kita juga sudah membentuk tim opname yang akan memulihkan BUMD ini seperti sedia kala. Kita juga berkomitmen untuk meningkatkan kedisiplinan diinternal kita,\" tukasnya. (009/rmd)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: