Puluhan Siswa Lalui Jembatan Ambruk

Puluhan Siswa Lalui Jembatan Ambruk

\"tn\"TALANG EMPAT, BE - Paska ambruknya jembatan Tebing Lumut beberapa waktu lalu, hinga kini jembatan ambruk tersebut belum juga diperbaiki oleh Pemkab Benteng. Padahal jembatan itu akses utama bagi warga di 3 Desa, Desa Bukit Kecamatan Talang Empat Benteng, dan dua desa lainya yaitu Desa Kuti Agung serta Talang Tais Kabupaten Seluma. Karena sehari-harinya warga di 3 Desa tersebut sangat bergantung dengan satu-satunya jembatan itu, sebagai akses menghubungkan ketiga Desa tersebut, warga pun terpaksa tetap melalui jembatan rusak tersebut. Tentu saja hal itu berisiko tinggi, keselamatan warga bisa terancam. Sewaktu-waktu warga bisa tergelincir dan jatuh ke sungai dibawah jembatan tersebut. \"Tiap hari kita lewat sini, sebab tidak ada jalan lain. Kita semuanya sekolah di Taba Lagan,\" ungkap Heri, salah seorang pelajar warga Desa Kuti Agung yang bersekolah di Kabupaten Benteng. Hal senada juga disebutkan Ayu, siswi SMP yang juga bersekolah di Taba Lagan. Menurut Ayu apabila habis hujan dirinya dan rekannya yang lain tidak dapat bersekolah. Karena air sungai dikawasan jembatan yang ambruk tersebut membesar, dan arusnya deras. Bila tetap diseberangi sangat berbahaya.\"\'Kalau hujan, kita biasanya tidak bersekolah. Sebab sungainya meluap, dan besi jembatan itu licin bang,\" kata Ayu, yang diwawancarai BE, ketika melintasi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kemarin. Sabari (35) warga Desa Bukit Benteng, mengungkapkan sudah hampir sekitar 3 bulan terakhir, warga didesa Bukit sangat kesulitan untuk mengangkut hasil perkebunannya. Karena jembatan yang ambruk tersebut. \"Kalau hari ujan kita tidak bisa lewat, rusaknya sudah lama tapi masih bisa digunakan. Kalau ambruknya babeberapa bulan ini,\" terang Sabari. Lanjut Sabari, dirinya dan warga di 3 Desa tersebut sangat mengharapkan jembatan itu diperbaiki, agar siswa dan warga setempat tidak lagi kesulitan melaluinya. \'Disini banyak pelajar dan mayoritas warganya  petani, dan rata-rata tani karet. Semestinya dibuatlah jembatan permanen, jangan yang masih beralaskan pohan kelapa seperti sekarang,\" pintahnya. BPBD Tinjau Jembatan Disisi lain, Kepala Pelaksana Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Benteng, Ir Fairoeszaman beserta beberapa robongan pegawai BPBD, jum\'at  (19/7) sekitar pukul 11.30 WIB meninjau lokasi jembatan ambruk tersebut. Dijelaskan Fairoszaman, BPBD segera menangulangi permasalahan tersebut, agar jembatan itu dapat segera dibangun dalam waktu singkat. \"Pemerintah baru mendapatkan informasi, sehingga pak Bupati meminta segera diperiksa, ternyata seperti inilah kondisinya. Kita segera laporkan temuan kita dilapangan ini,\" jelasnya. Ditambahkan Fairoszaman, BPBD segera melaporkan ambruknya jembatan tersebut ke BPBN pusat, agar mendapat bantuan untuk membangunnya kembali. Kepala Pelaksana BPBD juga mengatakan  mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh warga di 3 desa tersebut. Kendati 2 desa diantaranya merupakan wilayah Kabupaten Seluma. Dari pengamatan Harian Bengkulu Ekspress, kondisi jembatan rusak parah, yang tinggal menyisakan sebuah besi penyangga saja lagi. Besi inilah yang dititi warga dan anak sekolah untuk menyeberangi sungai. Sekalipun sungai tersebut tidak terlalu dalam, namun ketinggian jembatan dari dasar sungai mencapai puluhan meter lebih dan hal itu sangat berbahaya. Bila ada warga yang jatuh bisa menyebabkan kematian. (320)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: