Penipuan Makin Marak
BENGKULU, BE - Ternyata selain aksi curanmor, yang marak terjadi diwilayah hukum Polres Bengkulu. Masih ada aksi kejahatan lainnya juga kian marak terjadi. Yaitu aksi penipuan dengan berbagai kedok yang dilakukan pelaku. Diawal Bulan Juli ini, tepatnya Senin (1/7) kemarin setidaknya ada 4 warga melapor ke Polres Bengkulu menjadi korban berbagai penipuan, baik penipuan online maupun langsung bertatap muka dengan pelaku. Data terhimpun BE, korban pertama HA (30), Warga Kecamatan Teluk Segara. Ia menjadi korban penipuan setelah menerima telepon dari seseorang yang mengaku berinisial ZA. Pelaku mengatakan korban mendapatkan hadiah undian berupa televisi dan uang tunai Rp 20 juta. Mendapat kabar ini korban pun gembira dan percaya begitu saja. Saat pelaku menyuruhnya ke Mesin ATM (Anjungan Tunai Mandiri), seolah terhipnotis korban pun menurut saja. Di ATM, korban pun menuruti saja perintah pelaku, hingga tak sadar korban sudah mentransferkan uang tabungannya Rp 2,5 juta pada rekening tabungan pelaku. Serahkan BPKB Korban penipuan kedua, Saharudin (55). Warga Kecamatan Seluma Kota, Kabupaten Seluma. Ia menjadi korban penipuan oleh warga Kota Bengkulu berinisial Rd (30). Kasus penipuan ini berawal ketika terlapor menjanjikan kepada korban dapat mengurus pinjaman uang untuk korban, disalah satu jasa pembiayaan dengan jaminan BPKB (Buku Pemilik Kendaraan) roda empat milik korban. Namun ketika dana pinjaman dicairkan, uang tersebut tidak diserahkan oleh pelaku pada korban. Pelaku justru membawa kabur uang itu. Akibatnya korban mengalami kerugian Rp 115 juta. Barang Antik Korban ketiga, AM (39) warga Kecamatan Ratu Agung. AM mengaku ditipu oleh My (35) warga Kecamatan Muara Bangkahulu. Penipuan itu terjadi pada Senin (24/6) lalu sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, pelaku menjanjikan memberikan barang antik berupa keris, batu merahdelima serta berlian untuk korban. Dengan syarat pelaku harus membeli minyak terlebih dahulu. Lalu pelaku meminta korban untuk membayar biaya membeli minyak tersebut dan korban pun memberikan uang itu. Namun setelah uang tersebut diberikan pada pelaku, ternyata barang antik dan perhiasan yang dijanjikan itu tidak kunjung diterima korban. Atas kejadian ini korban mengalami kerugian sekitar Rp 22,5 juta. Kenalan Facebook Korban terakhir No (17) pelajar yang tinggal di Kecamatan Ratu Agung. Peritiwa penipuan yang dialami pelajar ini terjadi pada Kamis (22/6) lalu sekitar 14.30 WIB. Berawal perkenalan korban dengan pelaku melalui jejaring sosial Facebook. Diduga setelah sering berkomunikasi melalui facebook, pelaku menawarkan kepada korban 1 unit Handphone. Korban yang merasa sudah akrab dengan pelaku percaya saja, dan mau membeli handphone via internet tersebut. Korban lalu mentransfer sejumlah uang seusai permintaan pelaku tersebut. Dengan janji setelah kiriman uang itu diterima, handohine yang dipesan itu diantarkan ke alamat koran. Namun hingga kini korban gak kunjung mendapatkan handphone tersebut. Ketika dikonfirmasi Kapolres Bengkulu AKBP Iksantyo Bagus Pramono SH MH melalui Kasat Reskrim AKP Dwi Citra Akbar ST SIK membenarkan telah menerima laporan 4 korban penipuan tersebut. Dijelaskan Kasat asal Kota Palembang ini, perkara dugaan penipuan ini telah ditangani oleh Unit Pidana umum (Pidum). \"Laporan sudah kita terima, sekarang telah diusut oleh unit pidum,\" singkat Kasat Reskrim pada BE kemarin. (320)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: