107 Ayam & Itik Mati Mendadak
MUARABANGKAHULU, BE - Ratusan ayam milik warga RT 14 Merpati 23 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muarabangkahulu, terjangkit flu burung. \"Data yang kita kumpulkan, sedikitnya ada 107 ekor ayam dan itik mati mendadak,\" ujar anggota koordinator flu burung, Zulkifli, saat di lokasi pemusnahan, kemarin. Dikatakannya, awalnya ia mendapatkan laporan dari warga Nopendi, pada Selasa (28/5) sore melaporkan ayamnya mati sejak Sabtu (25/5) lalu, ke Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Bengkulu. Keesokan paginya tim melakukan rapid tes terhadap bangkai ayam yang sebelumnya disarankan agar tidak dibuang, setelah di tes dengan rapid tes, cairan itu menunjukkan tanda positif. \'\'Saat itu kita minta kepada warga untuk mengandangkan ayamnya untuk dimusnahkan, dan pemusnahan dilakukan pagi kemarin (Kamis, 30/5). Sebanyak 11 ekor ayam milik Nopendi dan 1 ekor itik milik Iin telah dimusnahkan,\'\' kata Zulkifli. Data yang berhasil dihimpun, matinya ayam-ayam itu, infonya berawal dari adanya ayam yang dibawa mahasiswa Musi Rawas dari Linggau ke komplek perumahan itu. Sejak itu satu persatu ayam mati. Bangkai ayam yang mati tidak dikubur melainkan dibuang sembarangan sehingga menular pada ayam yang lain, hingga akhirnya menyebar. Tim PDSR yang dipimpin Kepala Bidang Kesehatan Distanak Kota, Hauliantua Pohan kemarin juga melakukan penyemprotan desinfektan ke seluruh kompleks perumahan warga RT 14 Merpati 23, serta membagikan dua liter desinfektan kepada warga. \"Desinfektan ini bisa dibagikan kepada warga, dengan mencampurkan 200 liter air dan disemprotkan pada kandang atau tempat yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan dinas,\" terangnya. Matinya ayam secara mendadak itu mendambah daftar populasi penyebaran flu burung dalam Kota Bengkulu. Data yang terkumpul, 107 ekor dan itik yang mati mendadak itu antara lain milik Nopendi 34 ekor, Neliyanti 4 ekor, Riki 2 ekor, Ujang 5 ekor itik, Rosidan 12 ekor, Sahur 7 ekor, Syar 3 ekor, Yono 9 ekor, Iin 5 ekor Markoni 8 ekor, Miko 13 ekor ayam Bangkok dan Dian 10 ekor. Kabid Keswan Distanak kota Bengkulu, Hauliantua Pohan, menuturkan kematian ayam bisa disebabkan kondisi kandang yang sanitasinya kurang bersih, serta dipengaruhi pancaroba udara dari panas ke hujan. Pun begitu kesadaran masyarakat terhadap bahaya flu burung sudah meningkat. Diimbau jika ditemukan ayam mati mendadak supaya dilaporkan sehingga kematian ayam yang meluas bisa ditekan. Kemudian dilakukan penyemprotan desinfektan. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: