Vaksin Rabies Minim
BENTENG, BE - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) perlu menambahkan stok vaksin hewan penyebar rabies (HPR). Mengingat saat ini stok vaksin HPR yang tersisa tinggal sedikit. Bahkan, jumlahnya sekarang hanya tinggal 20 qiur. Sedangkan pengadaan baru belum ada kejelasannya. Stok vaksin itu dipredeksi tidak akan cukup untuk jatah selama tahun 2013 ini.
\"Memang stok vaksin HPR kita minim, cuma 20 qiur lagi, tidak akan cukup untuk jatah setahun,\" ungkap Kepala Bidang P2PL Dinkes Benteng, Burhan SKM.
Sementara Kasus HPR di Benteng akhir-akhir ini semakin meningkat. Dalam waktu 3 bulan terakhir ini saja sudah ada 13 kasus warga yang digigit hewan diduga pengidap rabies,seperti anjing. Dari 13 kasus tersebut pasien hanya menderita sakit sementara dan masih bisa teratasi dengan tanggapan medis. Namun, bila tak ada HPR tidak menutup kemunglinan bisa merenggut korban jiwa.
“Kasus meningkat, namun stok vaksin HPR menipis. Hal itu sudah kita laporkan ke atasan,” ujarnya. Dijelaskan Burhan, data yang masuk ke Dinkes pada bulan Januari ada 3 kasus warga digigit HPR, 2 warga Pagar Jati dan 1 warga Pekik Nyaring. Pada Bulan Februari ada 7 kasus, di Pagar Jati 3 Kasus, Pekik Nyaring 1 kasus, Taba Lagan 1 Kasus, Kembang Seri 1 kasus dan Arga Inda 1 kasus. Lalu Bulan Maret ada 5 kasus, Pekik Nyaring 1 kasus dan Kembang Seri 1 kasus. “Anjing liar yang diduga besar Hewan Penyebar Rabies (HPR), masih banyak dilepas bebas oleh pemiliknya di wilayah pedesaan. Jadi warga harus tetap berhati-hati dengan ancaman HPR,” pintanya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: